Selasa, 12 Juli 2016

Laporan Praktikum Lab Mikrobiologi Pengambilan Sampel Mukosa Stomatitis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

LABORATORIUM ORAL BIOLOGI
ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR KLINIK
Makassar, 25 Mei 2016
LAPORAN PRAKTIKUM I
Pengambilan Sampel Mukosa Stomatitis
KELOMPOK 10



ASISTEN                     : : 1. Amaliyah Nur Syahbani, S.KG
                                        2. Gemella Nur Illahi, S.KG
                                         3. Nisrina Ekayani
PRAKTIKAN              :
1. Caesar Mubarak (J11115524)
8. Febrina Liana (J11115520)
2. Idha Purwati Syam (J11115024)
9. Maudhy Mudrikah (J11115521)
3. Nurul Faizah (J11115023)
10. Muh. Pachril Pikri (J11115522)
4. Indah Riskallah (J11115027)
11. Azka Asfarinda (J11115344)
5. Nurbayti (J11115329)

6. Kahfi Iczanul Iman (J11115340)

7. Erwin Gunawan (J11115512)


BAGIAN ORAL BIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tentang pengambilan sampel.
Adapun laporan ini telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penyusun tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam pembuatan laporan ini
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penyusun sehingga penyusun dapat memperbaiki laporan ini.


Makassar,  25 Mei 2016 


Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................,..............................1
1.2 Tujuan Praktikum..................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................3
2.1 Isolasi.....................................................................................................3
2.2 Pengenceran............................................................................................
2.3 Medium BHIA........................................................................................
2.6 Bakteri.....................................................................................................
BAB III PROSEDUR KERJA....................................................................15
3.1 Alat dan Bahan...............................................................................
3.2 Prosedur.........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................21
BAB V PENUTUP......................................................................................
5.1  Kesimpulan....................................................................................23.
5.2 Saran..............................................................................................23

Daftar Pustaka............................................................................................24


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat secara langsung atau dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri, virus, candida, dan protozoa. Mikroorganisme berukuran sangat kecil oleh karena itu informasi yang dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas.
Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopi. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metodetuang (pour plate), metodegoresan (streak plate), metode miring (slant culture), danmetodetegak (stab culture).
Praktikum kali ini kami semua menggunakan medium BHIA ( Blood Heart Infusion) adalah medium pemulihan yang biasa dgunakan sebagai pelengkap SAB agar. BHIA berisi cycloheximide. BHIA adalah media yang membantu dalam pemulihan patogen oportunistik dan dimorfik.

1.2  Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini yaitu untuk membuat isolasi pada sampel mikroorganisme daerah stomatitis dengan konsentrasi sampel yang berbeda


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Isolasi
A.    Pengertian
B.     Metode Isolasi
2.1  Pengenceran
A.    Tujuan
Mendapatkan Koloni yang mudah dihitung (30-100) dan mengkalkulasi jumlah mikroba yang ada pada sampel.
B.     Prosedur Pengenceran
1.      Ambil spoit steril
2.      Letakkan syringe pada botol vial
3.      Ambil 1ml larutan sampel
4.      Tambahkan sampel ini pada tabung reaksi. Volume tabung reaksi ini sekarang 10ml. Ini disebut pengenceran 10-1
5.      Homogenkan larutan
6.      Ambil spoit yang baru, ambil 1ml sampel dari tabung reaksi pengenceran 10-1 (tabung reaksi 1) dan tuang ke tabung reaksi 2
7.      Homogenkan larutan. Ini disebut pengenceran 10-2
8.      Ulangi langkah-langkah tersebut, ambil 1ml dari larutan yang diencerkan dan tambahkan 9ml pelarut pada tabung reaksi berikut
Jika 6 tabung reaksi yang tersedia, larutan yang diencerkan terakhir disebut 10-6 ( 1 banding 1,000,000 )
2.2  Medium BHIA
A.    Pengertian
BHIA ( Blood Heart Infusion) adalah medium pemulihan yang biasa dgunakan sebagai pelengkap SAB agar. BHIA berisi cycloheximide. BHIA adalah media yang membantu dalam pemulihan patogen oportunistik dan dimorfik. Penicilin dan streptomisin dapat dimasukkan dalam menghambat kontaminasi bakteri. Banyak jamur dimorfik mengembangkan bentuk-bentuk jaringan mereka di 37 °C pada media ini. BHIA tidk digunakan unutk kulit rambut atau kuku ...
B.     Komposisi
·         Calf brain infusion         200.0 g
·         Beef heart infusion        250.0 g
·         Peptone              10.0 g
·         Glucose              2.0 g
·         Sodium chloride            5.0 g
·         Disodium phosphate      2.5 g
·         Agar                               15.0 g
·         Distilled water               1 liter
2.3  Bakteri
Bakteri terbagi dua yakni bakteri aerob dan bakteri anaerob. Frekuensi isolasi bakteri aerob yang bersamaan dengan bakteri anaerob seringkali dikutip sebagai bukti bahwa bakteri anaerob hanya terdapat karena adanya bakteri aerob. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa sedikitnya sepertiga sampai setengah jumlah infeksi yang melibatkan bakteri anaerob menghasilkan flora anaerob saja, sedangkan sisanya campuran dengan bakteri aerob.


BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1   Alat dan Bahan
·         Alat
1.      Hand sprayer + alkohol 70%
2.      2 bunsen + spiritus + korek api/LAF
3.      Lap halus
4.      Lap kasar
5.      Kamera digital
6.      5 tabung raksi +kapas+ rak tabung
7.      Botol vial berisi sampel
8.      5 cawan petri
·         Bahan
1.      Masker+ hand-scoen steril
2.      Spoit 1 ml dan 10 ml
3.      Air suling 45 ml
4.      Medium BHIA 9 ml (spoit)

3.2  Prosedur
1.      Pengarahan praktikum II oleh seorang asisten
2.      Pembuatan medium agar (BHIA)
3.      Bersihkan meja praktikum dengan lap kasar bersih, kemudian sterilkan dengan menggunakan handsprayer berisi alkohol 70% dan lap halus bersih.
 
4        Ambil botol vial dari incubator
5        Nyalakan 2 buah bunsen, gunakan masker, kemudia hand-scoen steril
6        Ambil air suling sebanyak 9 ml, ukur dengan menggunakan spoit 10 ml
 
7        Ambil 5 buah tabung reaksi, isi dengan air suling masing-masing 9 ml
 

8        Beri label/tanda pada 6 buah spoit 1 ml
9        Ambil 1 ml sampel dari botol vial, kemudian masukkan ke dalam tabung I, homogenkan.
10    Ambil 1 ml dari tabung I, kemudian masukkan ke dalam tabung II, homogenkan
11    Lanjutkan prosedur sampai tabung tabung V dengan spoit berbeda, homogenkan
12    Ambil 1 ml sampel dari setiap tabung dengan menggunakan spoitnya masing-masing, kemudian masukkan ke dalam 5 cawan petri
 
13    Tuang medium BHIA steril sebanyak 8-10 ml ke dalam cawan petri
14    Homogenkan cawan petri dengan goyangan membentuk angka 8
15    Setelah 5-10 menit, kemudian BHIA akan memadat
16    Bungkus cawan petri dengan kertas, beri label kelompok
17    Inkubasi dalam inkubator bersuhu 37oC selama 1x24 jam











BAB IV
PEMBAHASAN
        Tahap isolasi pada bakteri stomatitis ini dimulai dari pembuatan medium BHIA dimana medium BHIA digunakan sebagai tempat isolasi bakteri yang mengandung nutrisi untuk pertumbuhan bakteri . Sebelumnya cawan petri yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh atau memusnahkan semua mikroorganisme atau jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi mikroorganisme atau jasad renik yang dapat berkembvang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh mikroorganisme atau jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri.Selanjutnya di adakan kegiatan desinfeksi daerah sekitar tempat kerja dengan menyemprotkan alkohol 70%. Setelah itu, nyalakan bunsen, gunakan masker dan hand-scoen steril. Kemudian ambil alat dan bahan lalu letakan diatas meja.
Selanjutnya yaitu pengenceran, dekatkan bunsen dan botol vial berisi sampel dan medium transport yang telah diinkubasi selama 1x24 jam. Sampel yang bercampur dengan medium akan terlihat berwarna hitam keruh. Ambil 1 ml sampel pada botol vial kemudian pindahkan kedalam tabung reaksi 1 yang sudah berisi 9 ml aquadest ini dinamakan pengenceran 10-1. Kemudian ambil lagi 1 ml sampel pada tabung reaksi 1 dan pindahakan ke tabung reaksi 2 yang sudah berisi 9 ml aquadest, ini dimanakan pengenceran 10-2. Lakukan terus hal tersebut hingga tabung reaksi ke 5. Pengenceran sampel ini harus dilakukan dengan kondisi asepsis dan pengukuran yang tepat untuk menhindari adanya kontaminasi dari luar dan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah pengenceran selesai, saatnya isolasi bakteri kedalam cawan petri. Metode yang digunakan yaitu agar tuang jadi sampel dimasukan kedalam capet setelah itu masukan medium BHIA yang masih cair, kemudian homogenkan capet dengan membentuk angka 8 diatas meja. Setiap tingkat pengenceran masing masing dimasukan kedalam 5 capet yang berbeda. Sampel yang dimasukan 1 ml dan medim yang digunakan 10 ml. setelah 5-10 menit medium akan memadat kemudian bungkus menggunakan kertas dan beri label kelompok serta keterangan konsentrasi sampel. Masukan capet yang sudah dibungkus kedalam inkubator dengan suhu 37 derajat celcius kemudian inkubasi selama 1x24 jam.






BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Dilakukan pengenceran sebelum isolasi bertujuan untuk mendapatkan koloni yang mudah dihitung (30-100) dan mengkalkulasi jumlah mikroba yang ada pada sampel.
Dalam isolasi kali ini medium yang digunakan adalah medium BHIA yang berfungsi memberikan nutrisi pada bakteri untuk pertumbuhannya. Metode isolasi yang digunakan adalah metode agar tuang dimana sampel dihomogenkan dalam cawan petri dengan medium yang masih cair. Tingkat konsentrasi pengenceran yang kami lakukan yaitu 10-1 sampai 10-5.

5.2  Saran
            Demikian laporan ini dibuat, penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa lebih baik lagi. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada segala pihak yang telah membantu hingga laporan ini dapat diselesaikan.


Daftar Pustaka
1.      Djidenatsir, Sartini. Dasar-dasar mikrobiologi farmasi. Makassar:Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin;2013
2.      Basic practical biology- A Manual, SGM 2006, p40, spencers wood
3.      Ochei J, Kolhatkar A. Medical Laboratory Science. Theory and Practice. 10th ed. New Delhi; 2008. Hal. 1060.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar