Minggu, 19 April 2015

Resume Diksar-IV PRC Azka Asfarinda (PRC.04.0016.FF-UH)

PRC Untuk Menyelamatkan



Pharmacy Rescue Committee dengan tema diksarnya kali ini yaitu “Being human is a given, keep our humanity is a choice”.  Merupakan slogan yang sudah pernah saya dengar. Maksud dari slogan ini juga merupakan  salah satu tujuan saya memilih daftar menjadi anggota baru PRC yaitu memilih untuk menjadi manusia yang menjaga kemanusiaan.
Pertama saya tertarik dengan PRC, yaitu pada saat pengenalan UKM farmasi di pra resep tetapi saya mendapatkan lebih banyak informasi mengenai PRC pada saat sosialisasi UKM farmasi di acara PDKMF 2014. Banyak hal yang membuat saya tertarik dan merasa cocok untuk masuk PRC. Terutama menjadi relawan, yang tidak dibayar bukan karna tak bernilai tetapi tidak ternilai. Tepat saat selesai acara PDKMF saya langsung mencari formulir untuk mendaftarkan diri.
Wawancara untuk calon peserta diksar dimulai pada tanggal 14, tetapi saya mengikuti wawancara pada hari terakhir tgl 21 dan satu hari itu saya menyelesaikan 3 wawancara sekaligus. Dari jam 4 sore sampai jam 10 malam. Pewawancara saya yaitu kak ismul saat tes keorganisasian, kak viros saat tes kepribadian dan kak ismul lagi saat tes loyalitas. Kaka kaka yang menjadi pewawancara adalah orang yang sudah sepenuhnya ikhlas untuk menolong org lain dan saya belajar banyak dari beberapa pertanyaan mereka.
Yang mendampingi tes binjas saya yaitu kak abdillah, tesnya terdiri dari push up, sit up dan back up satu set. Saya mendapatkan skor yang lumayan tinggi. Tetapi saat satu hari sebelum pengumuman entah dengan aslasan apa saya , indev, indar dan dias diminta utuk tes ulang binjas. Indev menyerah ikut tes ulang, jadi hanya kami bertiga yang tes ulang. Padahal sakitnya badan belum hilang sedikitpun.
Saat hasil tes keluar, saya aga ragu untuk lulus karna banyak sekali yang mendaftar baik angkatan 2014 maupun 2013 bahkan 2012. Tapi saat melihat postingan daftar nama yang lulus ke indor, Alhamdulillah kalo tidak salah baca ada  nama azka asfarinda. Dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk masih menjadi calon anggota PRC dan melakukan tes tahap selanjutnya yaitu tes binjas.
Materi indoor dimulai pada tanggal 29 maet, di lab fitokimia. Materi pertama Bontani dan Zoologi, materi kedua Navigasi materi ketiga sejaran dan arti lambing PRC. Saya merasa rugi tidak materi mendapatkan materi indoor dikarnakan kurang enak badan. Dan Alhamdulillah kaka masih memberi kesempatan untuk presentasi bagi yang tidak mengikiuti materi. Materi dilanjutkan pada tanggal 3 april di BEM, materi kempat yaitu komunikasi lapangan, materi kelima Survival, materi keenam managemen bencana dan teknik pencarian korban, materi ketujuh PPGD materi kesembilan Role of PRC inSupporting Health Care To Serve.
Untuk peserta diksar wajib melalukan binjas sebanyak 6 kali. Binjas terdiri dari lari keliling unhas, dan set yang terdiri dari push up, sit up, back up. Satu set binjas berjumalah 13 kali. Saat binjas pertama badan saya kaget karna akhir-akhir ini jarang olahraga, semua badan terasa sakit, tapi tidur makin nyenyak. Binjas selanjutnya badan mulai terasa ringan, tapi tidur tetap nyenyak. Dan pada binjas ke 4 dan ke 5 akhirnya kuat bawa carrier keliling unhas. Pertma saya mengeluh kenapa harus binjas sampe 6 kali dan jumlah setnya bertambah ternyata itu sangat bermanfaat saat pendakian.
Setelah materi indoor dan binjas selesai, diumumkanlah nama-nama peserta diksar IV. Dan Alhamdulillah lagi, kalo tidak salah baca ada nama azka asfarinda. Saya senang namun aga sedih karna 2 teman angkatan  saya tidak lulus menjadi peserta diksar. Padahal mereka pernah mengikuti materi dan binjas walaupun tidak lengkap. Saat pembagian kelompok, sepertinya saya orang paling beruntung masuk ke kelompok 3 dan menjadi junior bawang dsna karna hanya saya angkatan 2014. Saya sekolompok dengan kak nini, kak cani, kak tami, kak aul, kak fajrin, kak malvin. Ditambah lagi kaka pembimbing kami kak eja yang super baik dan paling sabar.
Tibalah saat packing untuk persiapan mendaki dihari jumat pagi. Awalnya saya agak ragu untuk ikut karena meninggalkan 2 praktikum, lab farfis dan lab farmakognosi. Tapi kapan lagi bisa jadi anggota PRC kalo bukan sekarang. Saya memutuskan ikut, saya mempersiapkan barang barang yang perlu dibawa, malam jumat saya pergi meminjam barang yang masi kurang dan membeli beberapa barang dan makanan yang diperlukan.
 Sebelum brangkat menuju lembah loe sebagai tempat diksar, saya berkumpul ditaman BEM dengan peserta diksar, kakak-kakak PRC, dan partisipan. Kami bedoa bersama untuk keselamatan perjalan selama 3 hari dan doa dimpin langsung oleh kordinator lapangan kanda fachril thohari. Kami berangkat menggunakan truck pasir, dan sialnya ditengah perjalanan hujan turun dan kami kebasahan karna terpalnya tidak dibentangkan dan kami kesulitan mencari ponco karna hujan datang tiba tiba. Alhasil diperjalan baju, sepatu dan yang lainnya basah. Sehingga kami kedinginan sebelum sampai dimalino.
Tibalah kami dimalino tepatnya dikaki gunung bawakareang. Hujan berhenti tapi kami masih kedinginan karna baju yang basah dan juga cuaca malino yang sangat dingin. Kami istirahat shalat, dan langsung menuju lokasi diksar. Kami berangkat pukul 5 sore dan hanya bisa menempuh perjalanan sampai posko 1 karna sudah malam. Kami mendirikan tenda, makan, shalat dan tidur dipinggir jalan bukit dekat sungai.
Pagi harinya kami dihadiahi set dan kami  diminta untk resection dan kelompok terakhir mendapatkan hasil tembak terkena zuonk harus membawa sampai bekas kita semua berkemah dsna. Dan untungnya dikelompok 3 ada kak cani dan kak aul yang jago resection, akhirnya kami selamat dari zonk tersebut dan menjadi kelompok pertma yang berangkat.
Diperjalan banyak kendala seperti jalan terjal, licin, tanaman berduri, dll. Saya juga cukup kaget karna perjalanan yang jauh sekali dan serasa tidak pernah sampai. Tetapi untungnya kelompok 3 ada kak fajrin yang selalu semangat menjadi pembuka jalan. kak malvin yang selalu sabar dmenjadi sweeper dan kak eja yang selalu menyemangati dan membingbing kami. Ada juga kak nini yang selalu semangat dan tidak pernah lelah, kak cani yang cepat lelah tetapi semangat menjadi navigator, kak aul yang selalu melucu dan membuat kami tertawa, kak tami yang selalu menyanyi ~PRC untuk menyelamatkan~ dan saya menjadi anak bawang saja.
Dan akhirnya kelompok 3 menjadi kelompok pertama yang sampai ditallung dan mendapatkan bonus berfoto ditallung walaupun kami mendapat juga bonus 2 set ditambah 5 set wajib dari kaka riel karna terlambat dating. Kami meelanjutkan perjalanan dan tidak lama sampailah kami dilembah loe yang ditutupi kabut dan dikelilingi gunung juga banyak sapi dan ranjaunya.  Kami sampai dilokasi jam 3 sore dan langsung mendirikan tenda, memasak nasi, shalat dll.
Saat sore hari kami melakukan simulasi korban bencana, ada yang menjadi tim awal, tim evakuasi, dan tim medis. Simulasi berakhir dengan set karna kami melakukan banyak kesalahan dan memang simulasi berjalan tidak lancer. Tibalah waktu malam yang akan menjadi malam malam panjang, semua peserta sibuk membicarakan apa yang akan terjadi di malam ini. kami dikumpul dan diberikan intruksi membuat tandu dan kelompok yang jelek tandunya mendapatkan hadias set lagi. Tetapi Alhamdulillah kelompok 3 selalu lolos dari set karna tepat waktu menyelesaikan tandu dan juga tandunya kuat.
Jam 10 malam kami diberi kesempatan untuk tidur, memakai baju dan celana basah bekas hiking. Jam 1 malam kami dibangunkan secara tiba-tiba dan disuruh membuat bivak ditengah hutan dan kami tidur disana sampai jam 3 subuh. Saat itu adalah malam paling dingin yang saya rasakan tetapi saya heran sempat tertidur padahal situasi dan kondisi tidak mendukung.
Kami dibanngunkan jam 3 subuh dan diminta membereskan bivak lalu kumpul didepan tendan panitia dan mendapatkan hadiah set lagi. Tetapi ada juga hadiah lainnya yaitu susu hangat dari kaka panitia. Agenda selanjutnya yaitu kami perkelompok harus melakukan simulasi evakuasi korban menggunakan tandu tetapi melalui berbagai medan yang penuh rintangan.
Yang menjadi korban dikelompok 3 adalah kak tami yang sepertinya paling ringan, luka yang dialami ceritanya luka patah tulang. Diposko pertama medan yang dilewati berupa celah sempit teknik yang dibutuhkan yaitu memperhatikan posisi kepala, leader memeriksa medan dan harus cepat mengambil strategi, kak arni dan maghfira menghadiahi kami bertubi tubi set karna dingin, kesalalahan dan tidak fokus. Posko ke dua yaitu posko tembok tinggi teknik yang diperlukan adalah mengangkat korban setinggi mungkin dengan memperhatikan posisi luka dan kepala juga dibutuhkan kerja sama yang baik. Diposko ke tiga yaitu posko gunung yang memiliki medan naik dan turun yang lumayan curam. Teknik yang dibutuhkan yaitu memperhatikan posisi kepala saat naik maupun turun dan juga leader harus bisa mendeskripsikan medan kepenanandu dan membuat startegi. Posko ke 4 yaitu posko gua sempit dimana kita harus mengevakuasi korban dengan cara tiarap dan hanya kelompok 3 yang berhasil membawa korban menelusuri gua walaupun korban sudah dalam keadaan meninggal karna terlalu lama berada didalam gua.
Ya akhirnya malam panjangpun telah memendek karna matahari sudah mulai terbit walaupun hanya cahayanya yang terlihat. Kami masih tetap dihadiahi set terus menerus dan ditambah bonus dadar guling. Kami istirahat shalat dan bersih bersih sejenak juga minum hangat bersama kaka kaka panitia.
Tiba saat yang paling seru dan menegangkan yaitu pencarian nomor anggota. Dimana kita pertamakalinya berkompetisi antar peserta untuk mendapatkan nomor anggota. Pertama kita harus melewati rintangan gua sempit lalu berlari dilumpur, menaiki bukit dan menembak tempat nomor peserta disimpan yang suda ditentukan masing masing sudutnya. Nomor peserta tersembunyi ditempat tidak terduga ada yang didalanm kotoran sapi, didalam lumpur, diatas pohon, dibalik semak, didalam tanah, dibawah batu bahkan ada yang didepat pandangan. Saya menjadi orang ke 6 yang mendapatkan nomor peserta didalam tanah dengan nomor peserta: PRC.04.0016.FF-UH
Setelah semua peserta mendapatkan nomor pesertanya mulai dari 0001 – 0016 dan upacara pun akan dimulai. Kak ismul sebagai Pembina upacara, kak mute sebagai protocol, soalihin sebagai pemimpin upacara dan kak malvin sebagai pemimpin barisan. Agenda utama upacara yaitu pemakaian slayer merah PRC kepada para peserta diksar. Upacara berlangsung hidmat ditengah lembah yang diselimuti kabut sambil menyanyikan lagu Indonesia raya, mars unhas dan mars farmasi. Juga diberi kesempatan bersalaman dengan kaka kaka PRC. Upacara berakhir dengan foto dan groupy bareng kaka panitia.
Setelah itu kami membersihkan badan, shalat, sarapan dan membereskan tempat. Dengan keadaan cuaca yang hujan gerimis kami melakukan perjalanan pulang, tetapi kali ini kami pulang bersama sama. Saya melakukan perjalan pulang bersama kak tami, kak auld an kak eja. Walapun kaki sudah lelah berjalan tetapi Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga dengan selamat. Dan setelah itu kami istirahat sejenak dan bersiap bersiap untuk pulang. 

Kami pulang menggunakan truck pasir lagi, tetapi tidak terlalu dingin karna kami sudah ganti pakaian kering yang dipinjamkan oleh kaka kaka panitia dan kami menggunakan sb diatas truck. Perjalan terasa singkat karena jalanan lancar dan saya tertidur. Akhirnya kami sampai didepan rektorat pada pukul 23.30. Semua orang bergegas pulang dan cerita tidak berhenti sampai disini.