Senin, 26 Januari 2015

Makalah Pangandaran Wawasan Sosial Budaya Bahari

A.    Pengenalan Pantai Pangandaran
Pantai pangandaran terletak di daerah ciamis jawa barat. Pantai ini juga menyimpan sejuta keindahan selain lautnya yang indah pantai Pangandaran juga mempunyai Ombak yang cukup bagus Dan Pasir putih yang indah. Maka tak heran banyak turis manca negara mendatangi pantai Pangandaran , Pantai ini juga sering di datangi karena ombaknya yang cukup besar sangat bagus untuk kegiatan Selancar, Skyboat, Dll.
Lokasi Pantai Pangandaran terletak di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
            Kelebihan pantai Pangandaran selain airnya yang jernih, Pasir putih yang indah, Ombaknya yang cukup besar, Kita juga bisa melihat Sunset saat matahari terbit, pantai ini juga menyimpan Sejarah tentang adanya penunggu laut selatan yang di sebut Nyi Roro Kidul dan mitos yang beredar di masyarakat, Jangan sekali-kali memakai baju berwarna hijau ke Pantai ini karena bisa mengancam keselamatan dan bahkan nyawa orang yang memakai baju berwarna hijau.
            Selain itu juga tedapat Cagar alam, Situs budaya Goa-goa dan hasil laut yang melimpah, yang menjadikan para penduduk sekitar memanfaatkan semua hasil laut dengan menjadi nelayandan kebanyakan masyarakat sekitar mata pencahariannya sebagai Nelayan, karena selain hasil lautnya bisa di jual langsung ketempat pelelangan nelayan juga bisa mengawetkan hasil tangkapan dengan  pengasinan (Dijadikan asin) dengan proses penggaraman.
            Masyarakat pangandaran selain sebagai nelaya, Masyarakatpun memanfaatkan kehadiran wisatawan dengan berjualan di sepanjang pantai Pangandaran. Masyarakat yang kreatif membuat kerajinan-kerajinan tangan dari limbah kerang untuk dijadikan barang-barang yang ekonomis dan bermanfaat sehingga menghasilkan nilai rupiah yang dapat dijadikan Oleh-oleh atau buah tangan para wisatawan.
            Perekonomian masyarakat lebih maju karena terdapat nya masukan atau pendapatan, tidak hanya itu masyarakat pantai Pangandaran memanfaatkan jasa-jasa pelayanaan seperti adanya penginapan-penginapan, Hotel ,Perahu, Mobil Goes, Dan Jasa Toilet .
            Besar kecilnya pendapatan yang di dapat ini tergantung dari banyak tidaknya wisatawan yang menggunakan jasa tersebut dengan membeli barang jualan masyarakat setempat.
Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-Layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa  kita saksikan pada tiap bulan juni dan juli
Istilah pantai pangandaran ini memiliki 2 kata pantai dan pangandaran. Pantai adalah tempat daratan bertemu dengan lautan yang dihancurkan dan di bangun oleh gerakan (www.anneahira.com/PengertianPangandaran)  pantai adalah        : Sebuah bentuk geografis yang terdiri atas pasir dan terdapat di daerah pesisir laut dan menjadi pembatas antara daratan dan pesisir laut (www.NurulYogya.blogspot.com/2012/06) Pangandaran terdiri dari 2 kata yaitu pangan dan daran yang artinya  :Pangan         adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi pangandaran adalah sumber makanan para pendatang (www.mypangandaran.com/Profil/Detail)
Akses dari Bandung, pengunjung dapat menggunakan rute Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran. Jaraknya sekitar 236 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran. Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute Yogyakarta – Cilacap – Banjar – Pangandaran. Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran. Akomodasi dan Fasilitas Di kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti areal parkir yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe, tim SAR, pondok wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi pariwisata. Di samping itu, di kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya, seperti bank, ATM, money changer, restoran, warung makan, gedung bioskop, diskotik, tempat penyewaan sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher isi ulang pulsa, para sailing, serta sentra oleh-oleh dan outlet cinderamata.
B.     Sejarah Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran pertama kali dibuka dan ditempati oleh para nelayan suku Sunda yang menjadi suku asli Jawa Barat. Para nelayan ini lebih memilih tinggal dan menetap di daerah Pangandaran dikarnakan pantai ini memiliki gelombang ombak yang cukup kecil jadi memudahkan untuk mencari ikan di laut. Kebanyakan para nelayan ini adalah pendatang dari luar daerah Galuh (sekarng Ciamis), biasanya para nelayan ini menyimpan perahu mereka disemenanjung (datarang yang menjorok ke laut) oleh karena itu banyak sekali pendatang yang mengunjungi Pangandaran ini dan menetap. Sampai akhirnya menjadi sebuah perkampungan. Kata Pangandaran  berasal dari 2 kata yaitu pangan dan daran, pangan artinya makanan dan daran artinya pendatang jadi pangandaran adalah tempat pencaharian para pendatang.


C.    Objek wisata pantai pangandaran
Pantai pangandaran adalah pantai yang terletak di selatan pulau jawa, Indonesia,yang lebih kenal dengan sebutan pantai selatan. Tempat yang di mitoskan sebagai tempat kerajaan nyi roro kidul.+ tempat ini sangat cocok bagi anda yang ingin berlibur atau berwisata,karena pemandangan yang indah dan tidak di miliki pantai –pantai lainnya karena pangandaran memiliki tempat penginapan yang tradisional ,hotel,diskotik,pedagang yang menjual barang tradisional yang sudah menjadi ciri khas lokasi pantai pangandaran ini.
Pangandaran memilik lokasi yang paling indah di dunia yaitu GREENLAND,Greenland adalah tebing yang ada karena tetesan air yang jatuh dari atas,dan warna airnya yang berwarna hijau,Greenland terlihat sangat eksotis apalagi bagi anda yang sedang mencari inspiras dan ide – ide. Pangandaran juga menyiapkan alat transportasi air bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam lagi indahnya pantai pangandaran. Untuk memasuki daerah pantai ini kita dkenai biaya Rp. 10.000 atau U$ 1.00 .
Di pantai pangandaran ini juga menyediakan tour guide bagi anda turis dari luar Indonesia dan bahasa yang di gunakan oleh para tour guide ini biasanya memakai bahasa inggris. Dan anda akan melihat para nelayan yang sedang berangkat untuk mencari ikan dan pulang mencari ikan dengan membawa hasil tangkapannya . kita bisa berbaur dengan masyarkat asli pangandaran yang ramah dan baik hati. Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Pangandaran (pemekaran dari Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms.
Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini memiliki berbagai keistimewaan seperti:
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
 • Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran. Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.

Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.

TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.000,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.700,-
f. BUS Kecil Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.000,-
D.    Kebudayaan masyarakat pantai pangandaran

Sebagian besar masyarakat Pangandaran bermata pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat Pangandaran sangat menghormati dan menjaga serta memelihara warisan nenek moyang mereka yang terdahulu. Sebelum masuknya islam ke tanah sunda masyarakat pangandaran setiap tahunnya selalu mengadakan Hajat Laut. Setelah ajaran islam masuk pun Hajat Laut masih tetap dilaksanakan. Menurut masyarakat Pangandaran, Hajat Laut bukanlah bid’ah  tetapi merupakan sebuah warisan kearifan budaya local yang perlu untuk dijaga dan dilestarkan. Tetapi banyak juga masyarakat dan para tokoh ulama berpendapat bahwa ritual Hajat Laut adalah musrik. Melakukan suatu kegiatan diluar ajaran islam adalah bid’ah. Tetapi jika kegiatan tersebut lebih membawa kebaikan dibandingkan keburukan maka bid’ah pun diperbolehkan. Walaupun berbeda pendapat tetapi masyarakat pangandaran masih bisa bersama dan hidup secara damai. Sikap gotong royong dan tamah ramah pun jelas terlihat antara setiap masyarakat Pangandaran.
·         Kebudayaan dan Kesenian yang ada di Ciamis Khususnya Pangandaran
Kebudayaan disuatu tempat dapat dijadikan suatu ciri khas suatu daerah. Peran serta masyarakat yang berpengaruh terhadap segala aspek kegiatan di wisata Pangandaran termasuk tradisi dan keseniannya. Kebudayaan dapat berupa peradaban, kesenian, atau kecerdasan. Jika kita telaah lebih dalam kebudayaan dan kesenian yang ada di Pangandaran, jelas Pangandaran memiliki potensi budaya menarik yang bisa di andalkan. Seperti tradisi among-among, tradisi hajat laut, panen raya, nutu dan sebagainya. Kebudayaan masyarakat Pangandaran memeng sangat beragam dan memiliki potensi budaya yang menarik, karena letak geografis Pangandaran yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah menyebabkan akulturasi budaya sehingga menjadikan Pangandarankaya akan budaya dan kesenian. Kebudayaan yang ada di masyarakat Pangandaran yaitu Ronggeng Gunung, Wayang landung atau wayang golek, Kuda lumping, Sintren, kentongan, kesenian Bebegig banyak sekali kebudayaan masyarakat Pangandaran yang berbeda dengan daerahlain, separti pagelaran wayang golek, telah terjadi proses akultirasi yang membedakan wayang landung di Pangandaran dengan di Bandung.

Di Pangandaran sudah lebihVariatif lagi karena sudah dicampuri gamelan Jawa. Musiknyapun berbeda, wayang landung memeng diadaftasi dari beberapa idiom tradisi bentuknya diambil dari orang-orangan sawah namun wanda dan rupanyadari wayang golek. Terbuat dari jerami, eurih, kararas, dan janur. Wayang landung mudah dibuat oleh siapa saja, murah pula biayanya karena terbuat dari unsure dedaunan yang ada disekitar rumah, bentuknyapun menarik kerena memiliki tinggi 4 meter dengan bentuk wayang golek. Memainkan wayang landung sama halnya dengan wayang golek, karena tangannya diberi tuding bambu yang dipegang oleg seorang penari yang memenggulnya. Kendati beratnya mencapai 25 Kg, namun pemanggulnya dapat bergerak lincah untuk melakukan konfigurasi tari maupun berjalan jauh. Selain kesenian asal Pangandaran yang patut untuk dilestarikan, meskipun kesenian Bebegig selalu di sangkut pautkan dengan sifat mistik karena tampilan-tampilannya yang seram. Tetapi denga  wajah seramnya itu bebegig dapat menarik perhatian masyarakat pencintanya. Para pembuat kedok atau topeng bebegig pergi ke makam untuk menemukan suasana seram. Pengguna akan menyimpan kedok bebegig di makam hingga tiga hari. Dari pemakaman umum itu ratusan orang keluar dan berorak-orak keliling Desa. Bebegig akan ditinggalkan di makam khusus setelah acara selesai, seni tradisi spektakuler karena melibatkan banyak orang untuk orak-orakan. Selain itu masrarakat dari muda hingga tua meu mengeluarakan uang sendiri sekitar Rp.250.000,- untuk membeli bebegig.
Selain kesenian landung dan bebegig, tradisi Among-among adalah suatu tradisi masyarakat Pangandaran yang hampir punah dan ditinggalkan oleh masyarakat Pangandaran. Tradisi amomg-among merupakan sebuah kegiatan semacam do’a bersamayang dilakukan untuk suatu  niat namun dilakukan oleh sekelompok anak-anak Pangandaran. Amomg-among sendiri merupakan sebuah rasa syukur yang diungkapkan oleh sebuah keluarga untuk kebaikan anak kecilnya, biasanya acara ini biasanya di pmpin oleh seorang Ustadz atau ustadzah yang dekat dengan anak-anak ataupun orangtua yang disegani oleh anak-anak.
Hal unik dari among-among adalah setelah berdo’a anak-anak ini dicipratkan air dengan menggunakan daun yang ada di dalam mangkok atau wajan. Setalah itu semua anak-anak dibagi makanan. Among-among tradisional biasanya makannanyapun khas sekal yauti seongok nas yang di bubuhi urab ( rebus-rebusan sayuran yang ditaburi bumbu dari kelapa atau dari sepotong telor bebek atau telor ayam ).
Jika kita melihai budaya ini, kita tidak melihat jumlah makanan yang dibagikan, tetapi rasa kebersamaan dan keikhlasan untuk berdo’a bersama anak-anak dan juga kegembiaraan yang didapat anak-anak. Biasanya among-among ini diadakan jika member nama seorang anak, ulangtahun seorang anak ataupun ketika anak selamat dari marabahaya.
Selain itu, tradisi hajat laut adalah tradisi yang masih dipelihara dengan apik oleh masyarakat Pangandaran khususnya para nelayan. Tradisi hajat laut adalah tradisi melarung sesajen kelaut lepas, sebagai bentuk rasa syukur Kepada Tuhanyang telah memberikan nikmat yang tak terhingga. Biasanya tradisi ini digelar setiap senin atau kamis terakhir di bulan Muharam, sebelum acara puncak digelar biasanya sebelumnya diadakan acara seperti kesenian tradisional, pancing pasiran, perahu dayung, perahu hias, tangkap bebek di laut, belaran dan kirab dongdangdan sebagai kegiatan puncak digealr kegiatan melarung dan tabur bunga.diakhir acara akan di tutup dengan pentas seni. Alasan diadakannya acara syukuran nelayan tersebut amat sederhana, yakni untuk memberikan persembahan berupa sesajian kepada penguasa pantai selatan yang telah memberikan kemakmuran kepada para nelayan. Selama ini hubungan dengan sesaji itu tujuannya bukan untuk di persembahkan untuk ratu pantai selatan atau Nyi Roro Kidul, itu sebagai simbol saja. Para tokoh agama di pangandaran menganggap bahwa hajat laut hanya sekedar syukuran saja, jadi dalam melaksanakannya hajat laut tidak ada unsure kemusrikan. Masyarakat Pangandaran berpendapat bahwa tradisi hajat laut sama sekali bukanlah hal yang bid’ah karena menurut mereka sepantasnya kita menjaga, serta memelihara warisan nenek moyang.
Prosesi hajat laut sebelum para nelayan membawa sesajen ketengah laut, diadakan do’a terlebihdahulu  seperti pembacaan ayat sicu AL-Qur’an dan pembacaaan Yasin, setelah seluruh rangkaian acara do’a selesai saat yang ditunggu-tunggu oleh para nelayan ini pun tiba, sekitar pukul 12.00 jempana (sesaji) mulai diturunkan ke pinggir laut. Beberapa sesaji yang berisikan kepala kerbau dan kambing untuk dihanyutkan ke laut, satu - persatu jempana mulai dinaikan ke atas perahu besar dan selanjutnya dibawa ke tengah laut, jempana tersebut satu-persatu mulaiditurunkan dari  perahu untuk kemudian ditenggelamkan, dengan seketika para nelayan membawa ember dan berloncatan ke tengah laut untuk lebih dekat dengan jempana utama. Setelah jempana dilempar dan perlahan tenggelam, para nelayan berebur air laut di sekitar jempana itu tenggelam untuk seterusnya diguyurkan ke perahu mereka. Konon dengan cara seperti itu diharapkan dalam satu tahun kedepan para nelayan bisa mendapat keberkahan dengan hasil tangkapan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.







a.    Sejarah Ritual Hajat Laut
Pantai Pangandaran merupakan pantai selatan yang membentang dari pesisir selatan Jawa Barat. Konon pantai selatan memiliki penguasa yang sudah dikenal oleh banyak orang yaitu Nyi Roro Kidul. Pertamanya diadakan hajat laut ini adalah bermaksud untuk memberikan sedekah atau sesajen kepada penguasa pantai selatan yang mana telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat Pangandaran yang mana telah mengambil kekayaan yang berada di pantai selatan. Setiap tahun masyarakat Pangandaran mengadakan Acara Hajat Laut sebagai rasa syukur atas kenikmatan yang telah diberikan.
b.    Ritual Hajat Laut
Pertama-tama para nelayan menyiapkan beberapa jampan (sesaji) terlebih dahulu. Isi dari sesaji ini berupa kepala kerbau dan kepala kambing. Biasanya kerbau dan kambing di beli para nelayang dengan penggalangan dana dari masyarakat Pangandaran. Setelah sesaji siap, para tokoh ulama dan masyarakat Pangandaran mengadakan doa bersaman terlebih dahulu dengan membacakan Yasin dan Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an. Kemudian setelah doa selesai dibacakan inti dari Ritual Hajat Laut pun tiba, beberapa nelayan membawa jampan ke pinggir laut. Satu demi satu jampan dinaikan ke atas perahu. Setelah itu bebrapa nelayan membawa jampan tersebut ke tengah laut kira-kira lima mil dari pesisir pantai Pangandaran. Seluruh nelayan ikut dalam iring-iringan, mengawal perahu utama yang membawa jampan. Perahu paran nelayan dihias sedemikian rupa dan warna serta menambahkan ornament-ornamen tertentu yang dapat menarik perhatian.  Perahu hias ini menjadi daya tarik para wisata yang melihat Ritual Hajat Laut. Setelah sampai di tengah laut, satu persatu jampan pun di tenggelamkan. Para nelayan terjun ke laut sambil membawa ember untuk berebut air laut disekitar jampan yang ditenggelamkan. Air ini apabila di guyurkan atau di mandikan kepada perahu mereka dipercaya mendapatkan berkah selama satu tahun kedepan dengan hasil tangkapan yang banyak dan berlimpah. Setelah prosesi penurunan jampan selesai para nelayan kembali ke pesisir pantai. Acara Hajat Laut biasanya di meriahkan dengan beberapa perlombaan seperti panjat pinang, tangkap bebek di laut dan balapan penyu. Untuk hiburannya biasanya dimeriahkan oleh kesenian tradisional Jawa Barat dan tarian-tarian tradisional.
c.     Tujuan Hajat Laut
Tujuan utama dari hajat laut ini hanya sekedar untuk bersyukur atas kenikmatan dan karunia yang diberikan oleh Tuhan selama satu tahun. Dengan diadakannya acara hajat laut ini meningkatkan tradisi dan kearifan budaya local, meningkatkan dan mempererat tali persaudaraan antara para nelayan khususnya di daerah Pangandaran. Selain dari itu acara hajat laut juga bertujuan untuk menarik para wisatawan local maupun asing untuk berkunjung ke Pantai Pangandaran.

·         Sikap Pemerintah Terhadap Kebudayaan di Pangandaran
Pangandaran memilikim potensi budaya yang sangat besar pengaruhnya terhadap daya tarik wisata, maka dari itu harus ada penanganan khusus terhadap kebudayaan Pangandaran. Sangat disayangkan bila pemerintah belum nengoptimalkan budaya sebagai potensi wisata Pangandaran. Seharusnya pemerintah bisa menjual Pangandaran dari sisi budayayang juga bukan hanya alamnya saja. Wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran saat ini hanya menikmati alamnya saja, padahal di Pangandaran juga terdapat berbagai budaya dan kesenian menarik yang bisa dijadikan potensi wisata. Sampai saat ini Pangandaran terbuka di wilayah pantai barat yang baru selesai di renovasi beberapa bulan lalu juga belum di manfaatkan secara optimal, sangat diharapkan pemerintah bisa menggelar kesenian  daerah di Pangandaran seminggu sekali atau minimal sebulan sekali. Pagelaran secara rutin, selain memperkenalkan budaya daerah juga bisa memperlihatkan budaya daerah, juga bisa melestarikan dan membantunya untuk tetap eksis diantara pagelaran modern yang sedang digandrungi saat ini.
Potensi budaya di Pangandaran harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Banyak kebudayaan maupun tradisi yang cukup menarik, dan jika kebudayaan tersebut di kembangkan akan manjadi sisi lain yang menarik di Pangandaran.
Saat ini seni tradisional Indonesia yang merupakan kekayaan intelektual terancam, diakui juga oleh Negara lain sebagai kesenian aslinya, seperti kasus angklung, lagu rasa sayange, dan terakhir Reog Ponorogo yang di klaim oleh Negara Malaysia. Pemerintah harus singkil dan memberikan perlindungan terhadap seni tradisi Indinesia. Baik itu dengan Undang-undang hak cipta maupun dengan semakin memperbanyak event-event budaya di berbagai wilayah agar seni tradisi semakin terpublikasikan lebih luas lagi. Disamping itu banyaknya kegiatan tersebut memberikan gairah kepada seniman penggarapnya untuk menampilkan yang terbaik sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah.



·         Kebudayaan Masyarakat Pangandaran Merupakan Salah Satu Daya Tarik Wisatawan
Pangandaran adalah salah satu objek wisata yang cukup popular di masyarakat Indonesia maupun Manca Negara, lokasinya di bagian selatan Jawa, masuk dalam wilayah kabupaten Ciamis Jawa Barat. Untuk mencapau tempat ini hanya diperlukan waktu tidak lebih dari 2 jam dari kota Ciamis, atau sekitar 5 jam dari Bandung. Selain itu letak geogarfis Pangandaran strategis berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran saat ini hanya menikmati alamnya saja, padahal Pangandaran juga teradapat berbagai budaya dan kesenian yang menarik yang dapat dijadikan potensi wisata. Salah satu penggerak pariwisata lokal Working Group (LWG) Pangandaran menuturkan potensi di Pangandaran harus mendapat perhatian khusus yang dapat menjadi sisi lain yang menarik dari Pangandaran dan dapat menarik wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung ke Pangandaran. Contohnya saja kesenian wayang landung, atraksi seni wayang landung yang baru seumur jagunglangsung menuai prestasi. Sejak diciptakan awal Agustus 2007  oleh seniman Ciamis, Pandu Radea. Seni helaran kreasi baru ini mampu menjuarai dua event besar. Prestasi pertama yang diraih wayang landung yaitu tampil sebagai 10 terbaik dalam kegiatan Parade Budaya Nusantara di Bali pada September 2007, kegiatan prestisius tersebut diikuti oleh 50 peserta dari dalam dan luar negeri. Saat itu wayang landung menjadi utusan dari kabupaten Ciamis sekaligus mewakili Jawa Barat bersama kabupaten Sumedang. Kemudian pada event Parade Kemilau Nusantara yang usai diselenggarakan pasa 25 November 2007, untuk tingkat Jawa Barat yang diikuti oleh 24 kabupaten. Wayang landung sebagai juara ke-2 setelah konntingen Cirebon yang menjadi juara pertama dengan kesenian Burog-nya. Hal ini dapat dijadikan bukti bahwa kesenian dan tradisi yang ada di Pangandaran tidak dapat dipandang sebelah mata, selain itu tradisi hajat laut nelayan Pangandaran dapat menarik perhatian wisatawan asing. Hai ini dibuktikan dengan diadakannya tradisi laut pada harikamis bulan Muharam ribuan nelayan, warga, wisatawan lokal  dan wisatawan asing memadati bibir pantai timur Pangandaran, kedatangan mereka untuk menyaksikan hajat laut Pangandaran atau tradisi melarung sesajen ke laut lepas.
E.    Mitos masyarakat pantai pangandaran
Bagi sebagian besar masyarakat didaerah Jawa Barat, siapa yang gak tahu Pangandaran. Orang bilang Bali punya pantai Sanur. Kalau Jawa Barat punya pantai Pangandaran. Selain pantai yang nyaman untuk berenang, pengunjung juga dapat menikmati cagar alam yang masih asli (masih alami/ dibiarkan apa adanya), pemandangan sunset dan sunrice yang indah.
Namun dibalik keindahan pantai yang terkadang membuat pengunjung yang berenang terlena dan lupa, mengintip marabahaya yang bisa merenggut nyawa anda. Oleh karena itu sebaiknya bagi siapa saja yang berenang di pantai Pangandaran tetap waspada, tenang dan berdoa memohon keselamatan kepada Allah Swt sebelum berenang.
Mayoritas Orang Bandung Yang Terkena Musibah
Penulis sendiri tidak tahu alasan yang tepat sehingga dapat mengatakan bahwa orang Bandung yang selalu kena musibah?? Bukan nakut-nakutin. Ini semua berdasarkan kejadian-kejadian yang penulis lihat dan alami. Gak ada salahnya memberitahu atau sedikit menyarankan demi kebaikan orang Bandung yang berkunjung ke pantai Pangandaran. Kebetulan penulis lahir dan besar dipesisir pantai Pangandaran. Dan kebetulan juga dulu waktu kecil (SD-SMA) penulis sering berenang di pantai. Jadi sering mengetahui kejadian2 musibah yang terjadi dipantai tersebut.
Dulu apabila musim liburan sekolah atau libur Hari Raya Keagamaan dan tahun baru, pantai Pangandaran selalu dipenuhi oleh wisatawan2 domestik dari daerah Bandung, Tasik, Ciamis, banjar dan sekitarnya. Biasanya pada saat2 liburan tersebut, tempat berenang dipantai Pangandaran akan dipenuhi oleh pengunjung yang berenang. Nah sedihnya, setiap tahun selalu ada saja orang yang meninggal terseret ombak. Jumlahnya terkadang cukup banyak. Bisa mencapai lebih dari 5 orang tiap tahunnya yang meninggal. Mayoritas dari orang yang meninggal tersebut adalah Orang Bandung.

Legenda/ Latar Belakang

Penulis pernah menanyakan kepada beberapa orang tua (sesepuh) dan membaca tulisan2 yang melatar belakangi kejadian tersebut. Mengenai kebenarannya sendiri Wallahualam, hanya Allah Swt yang maha tahu. Begini ceritanya. Pada jaman kerajaan dulu, dikisahkan ada Raja Pajajaran yang memperistri wanita yang cantik dari kalangan rakyat biasa. Konon katanya, wanita tersebut dijadikan selir raja. Atau istilah jaman sekarang “istri simpanan”. Dan yang namanya “istri simpanan” sudah tentu istri yang pertama (sah) gak bakalan tahu.
Suatu ketika, si perempuan ini mengandung. Sudah barang tentu bahagianya si wanita ini. Di beritahunya si Raja Pajajaran bahwa dirinya sudah mengandung. Namun bukannya senang sang Raja. Justru sebaliknya, Raja Pajajaran ini marah dan berbalik benci. Akhirnya diperintahkannya ke pengawal kerajaan untuk membawa pergi jauh dan membuang si wanita ini ke hutan belantara (biar dimakan macan dan mati katanya)
Betapa hancur hati wanita ini, dia menangis sepanjang hari. Akhirnya dengan penuh kepedihan dan kehancuran, dia berjalan tanpa tentu arah tujuan. Sampai suatu hari, tanpa disadari dia sudah berada dipesisir pantai selatan Laut Jawa. Lalu terbersit dibenaknya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan dirinya ke laut selatan. Biar dirinya terbawa arus, dan tengelam, sehingga kepedihan hidupnya bisa segera berakhir. Namun dendam dihatinya kepada Raja Pajajaran tetap membara.
Ketika dia akan berusaha bunuh diri tersebut, rupanya Ratu Kidul melihat dan ikut prihatin dengan nasib wanita itu. Sampai akhirnya diutusnya pengawalnya untuk menolong si wanita ketika akan bunuh diri.
Alkisah, akhirnya si wanita ini diangkat anak oleh Ratu Kidul, dan diberi nama roro kidul. Diajarinya si wanita ini berbagai ilmu kesaktian dan kanuragan, sehingga dia menjadi wanita yang sakti Mandraguna. Tak lupa diberinya juga cewe ini daerah kekuasaan pesisir laut selatan. Konon, Dendam kepada raja Pajajaran sampai saat ini tetap membara dan tidak pernah padam. Bahkan dendam tersebut berimbas kepada anak, cucu, cicit keturunan Raja Pajajaran.
Ratu Laut Selatan adalah sebutan yang pada umumnya merujuk pada dua tokoh, yaitu Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul. Tokoh ini sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasa lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) terutama dikenal oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.
Nyi Roro Kidul (juga disebut Nyai Loro Kidul) adalah tokoh legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra Hindia).
Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Ia memiliki kuasa atas ombak keras samudra Hindia dari istananya yang terletak di jantung samudra. Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu. Ia mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi-dewi alam yang lain.
Menurut kepercayaan, ia merupakan pasangan spiritual para sultan dari Mataram dan Yogyakarta, dimulai dari Panembahan Senapati hingga sekarang. Ia juga menjadi istri spiritual Susuhunan Surakarta. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.
Keraton Surakarta menyebutnya sebagai Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari.[1] Ia dipercaya mampu untuk berubah wujud beberapa kali dalam sehari.[2] Sultan Hamengkubuwono IX menggambarkan pengalaman pertemuan spiritualnya dengan sang Ratu; ia dapat berubah wujud dan penampilan, sebagai seorang wanita muda biasanya pada saat bulan purnama, dan sebagai wanita tua di waktu yang lain.[3]
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki anak angkat bernama Nyai atau Nyi Rara Kidul. Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu, pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau.
F.    Perekonomian masyarakat pantai pangandaran
Pengaruh pantai pangandaran terhadap perekonomian masyarakat sekitar, Pengaruh pantai pangandaran sangatlah besar karena selain dari hasil laut yang melimpah membantu meningaktkan pendapatan masyarakat pantai pangandaran yang sebagian besar sebagai nelayan
            Adapun dari pengunjung yang banyak mengunjungi pantai Pangandaran menjadikan para pedagang sekitar pantai sangat terbantu dengan kehadiran Wisatawan karena selain bisa menjual Makanan, Cendra Mata, Menyewakan Sepeda, Mobil Goes, yang meningkatkan perekonomian masyarakat skekitar karena jika pengunjung Pangandaran banyak maka perekonomian sekitarpun akan semakin meningkat dengan begitu banyak banrang dagangan yang laku terjual oleh para pedangang pantai pangandaran.
            Dengan adanya objek wisata pantai pangandaran yang semakin terkenal menjadikan perekonomian sekitarpun semakin maju, dikarenakan penduduk bisa menjajakan dagangan nya di sekitar pantai pangandaran selain itu juga kebanyakan menyewakan penginapan seperti : Losmen, Dan Hotel disamping itu banyak pedagang asongan yang ikut berdagang disekitaran Hotel.
            Masyarakat sekitar pantai pangandaran sebagian besar memanfaatkan pantai pangandaran dengan cukup baik karena selain memanfaatkan hasil laut sebagaian nelayan untuk mencari ikan, ada juga yang memanfaatkan dengan menyewakan Perahu, Skyboat, Dan lain-lain. Selain itu juga dengan tangan masyarakat yang  kreatif limbah kerangpun mereka sulap menjadi cendra mata atau aksesoris yang indah yang menjadikan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
            Untuk melihat Pasir putih yang indah disediakan penyewaan perahu sebagai transportasi untuk melihat pasir putih tepatnya yang berada di sebelah timur dari pantai pangandaran jika di klarifikasikan sebagian besar mata pencaharian masyarakat pantai pangandaran           :
1)      Sebagai Nelayan
            Nelayan mencari ikan ke laut pada pagi dan sore hari dengan hasil yang banyak mereka bisa menjualnya ke pelelangan ikan (TPI) Ada juga sebagian nelayan yang menjadikan hasil tangkapannya sebagai ikan asin ataupun di konsumsi sendiri.
Salah satu ikan asin khas pangandaran yaitu ikan jambal roti.
2)      Pedagang
            Pedagang pantai pangandaran sangat bergantung pada wisatawan yang datang karena semakin banyak pengunjung maka penghasilan semakin meningkat , Seperti halnya Pakaian, Makanan, Aksesoris ataupun Cendra Mata lainnya yang kira-kira omset/harinya bisa mencapai 2jt/hari untuk pejual pakaian.
3)      Jasa Pelayanan
            Jasa Pelayanan masyarakat pantai pangandaran bisa berupa menyewakan Sepeda, Perahu, Ataupun Mobil Goes yang sangat membantu wisatawan untuk mengelilingi dan melihat tempat-tempat wisata di sekitar pantai pangandaran, disamping itu tidak sedikit masyarakat yang menyewakan Penginapan, Atau Hotel yang sangat membantu bagi para wisatawan yang ingin berlibur dalam waktu yang cukup lama.



                                                        DAFTAR PUSTAKA


·         Eliana, Luthfi. 2011. Pengaruh Pengunjung Pantai Pangandaran Terhadap Peningkatan Ekonomi Para Pedagang. Sumedang.
·         http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/08/pesta-laut-pangandaran.html (Sabtu, 6-12-14, 20:31 WIB)
·         http://su.wikipedia.org/wiki/Hajat_Laut(Sabtu , 6-12-14, 20:40 WIB)











*lampiran foto






                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar