Selasa, 13 Januari 2015

Makalah Farmasi Unhas Sistem Urinaria


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna pengganti diskusi laboratorium biofarmasi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan teman teman, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang system urinaria dari berbagai sumber informasi, referensi dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Hasanuddin. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Pekanbaru, Desember 2014
                                                                                                            Penyusun



          Azka Asfarinda
 (N11114510)



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI  ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.             Latar belakang.............................................................................. 1
1.2.             Rumusan masalah...................................................................... 1
1.3.              Tujuan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.         Pengertian........................................................................................ 2
2.2.        Susunan sitem urinaria.................................................................. 2
2.3.        Sistem eksresi .................................................................................. 14

BAB III PENUTUP
3.1.               Simpulan...................................................................................... 11
3.2.               Saran kritik .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12


 BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG

Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau pengeluaran cairan.  Sistem urinaria memiliki peranan penting bagi tubuh.Sistem ini memberi sejuta fungsi tersendiri bagi manusia khususnya.

1.2       RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini dirumuskan beberapa item yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut :
         Fungsi ginjal
         Filtrasi glomerulus
         Fungsi tubulus
         Fisiologi ureter
         Proses berkemih dan hal-hal yang mempengaruhi
         Bahan-bahan yang di ekskresikan dan tidak di ekskresikan


1.3       TUJUAN
1.      Untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi yang diberikan oleh Bpk. Ali Harokan S.Kep, Ners
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari ginjal
3.      Agar mahasiswa mengetahui hal-hal yang mempengaruhi proses berkemih.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1  PENGERTIAN

Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat–zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat–zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.

2.2  SUSUNAN SISTEM URINARIA

2.2.1 Ginjal

GINJAL terletak pada dinding posterior abdomen terutama di daerah lumbal, dsebelah kanan dan dikiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, dibelakang peritonieum, dan karena itu diluar rongga peritonieum .
Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh.Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik.
Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.




Fungsi dan struktur ginjal

Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar ke urin (bocor) bila unit penyaring ginjal – glomerulus – sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung di dalam urin, disebut dengan albumin.

Mengenal struktur ginjal

Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring.Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil, kapiler yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan ‘memilih’ zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke peredaran darah dan  mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.


Letak dan tampilan

Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai lagi, ginjal juga berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil tiga hormon penting, yaitu:

         Eritropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah (eritrosit)
         Renin, membantu mengatur tekanan darah 


Struktur Ginjal

Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis.Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus.Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.




Bagian Ginjal

1)      Jaringan Ikat Pembungkus
   Fasta Renal :              Pembungkus terluar.
   Lemak Perirenal :       Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
   Kapsul Fibrosa :         Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
2)      Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
3)      Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
4)      Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5)      Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6)      Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7)      Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal, Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila.Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
8)      Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9)      Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

Fungsi Ginjal terdiri dari :
·         Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
·         Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
·         Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
·         Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
·         Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
·         Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
·         Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
·         Pengatur produksi Sel Darah Merah.
·         Pengatur tekanan darah



2.2.2 Fisiologi Ureter

Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Lapisan dinding ureter terdiri dari :
·         Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
·         Lapisan tengah lapisan otot polos
·         Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Ureter terdiri dari dua saluran masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya 20-30cm, penampang 0,5 cm dan mempunyai tiga jepitan sepanjang jalan. Piala ginjal berhubungan dengan ureter  pada waktu ureter menjadi kaku melewati pinggir pelvis dan pada waktu ureter melewati kandung kemih.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali untuk mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih.Bagian ujung atas pelvis ginjal (pelvis ureter) melebar membentuk corong dan terletak dalam hilus ginjal menerima kaliks mayor.Uretra keluar dari hilus ginjal berjalan vertical kebawah di belakang peritoneum parietal dan melekat pada muskulus psoas yang memisahkannya dengan prosesus transverses vertebra lumbalis.

Lokasi Ureter :
1.      Pars abdominalis ureter
2.      Pars pelvis ureter
3.      Ureter pada pria
4.      Ureter pada wanita
5.      Pembuluh darah ureter
6.      Persarafan ureter



2.2.3 Fungsi Tubulus

Tubu;us Proksimal Konvulta
tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kabsula bowman dengan panjang 15mm dan diameter 55 um. Bentuknya berkelok-kelok berjalan dari korteks kebagian mendula lalu kembali kekortex sekitar 2/3 dari natrium yang terfiltrasi akan diabsopsi natirum akan mengurangi pengeleluaran air dan natrium. Hal ini dapat mengganggu pengeceran dan pemekatan urine yang normal.Lebih dari 70% kemungkinan kalium diaebsopsi dan dengan mekanisme rtansfort aktif terpisah dari teabsorpsi natrium.


Tubulus Distal Konvulta
 bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh dari kapsula bowman, panjangnya 5mm. tubulus distal dari masing-masing nefron bermuara kedektus koligentis yang panjangnya 20mm. Masing-masing dubtus koligens berjalan melalui kortex dan mendula ginjal bersatu membentuk suatu duktus yang berjalan lurus dan bermuara pada duktus belimi, seterusnya menuju kalikis minor kekaliks mayor dan akhirnya mengosongkan isinya kedalam pelvis renalis pada apeks masing- masing piramit mendula ginjal. Panjang nefron keseluruhan ditambah dengan duktus koligentis adalah 45-65mm. nefron yang berasal dari glomerulus korteks mempunyai ansa Henle yang memanjang kedalam piramit medulla.

Ansa Henle
Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens), bagian tipis (segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai gambaran mirip dengan tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal.Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat.Selain itu lumennya tampak kosong.Ansa henle terletak di medula ginjal. Fungsi ansa henle adalah untuk memekatkan atau mengencerkan urin.

2.2.4 Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
         Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
         Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
          Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.

2.2.5 Uretra

Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra pria terdiri dari :

·         Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
·         Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh. Lapisan uretra wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).


2.3 SISTEM EKSKRESI

Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa gas, air, dan garam-garam mineral. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.

       2.3.1 Sifat fisis air kemih terdiri dari :

a.       Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) dan factor lainnya.
b.      Warna : Bening kuning muda, tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c.        Bau : Khas air kemih, bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d.      Berat jenis : 1,015-1,020.
e.       Reaksi : Asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung dari pada diet.

2.3.2  Miksi

Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus → pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.

2.3.3 Mikturisi

·         Kencing
·         Peristiwa pembuangan urin yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih.
·         Keinginan untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung kemih.
·         Merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.





























BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari uraian yang dibahas dalam makalah diatas maka kami menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
      Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
      Susunan Sistem Urinaria terdiri dari : ginjal, ureter, cvesika urinaria (kandung kemih), uretra.
      Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa gas, air, dan garam-garam mineral.
      Fungsi Urinaria adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita.Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.

3.2    Saran dan Kritik

Dalam penyusunan makalah ini, mungkin pembahasanya masih terdapat kekeliruan dan kesalahan, oleh karena itu masukan dan saran sangat kami harapkan.








DAFTAR PUSTAKA


 A. Aziz Alimul H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta
Budiyono, Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Laskar Aksara : Jawa Barat
 Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC : Jakarta
Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2006. Buku Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia : Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Syaifuddin.2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Kedokteran.EGC : Jakarta
Syaifuddin.2011. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar