LABORATORIUM
ORAL BIOLOGI
ILMU
KEDOKTERAN GIGI DASAR KLINIK
Makassar, 25
Mei 2016
LAPORAN
PRAKTIKUM I
Pengambilan
Sampel Mukosa Stomatitis
KELOMPOK 10
ASISTEN : : 1. Amaliyah Nur Syahbani, S.KG
2.
Gemella Nur Illahi, S.KG
3. Nisrina
Ekayani
PRAKTIKAN :
1. Caesar Mubarak (J11115524)
|
8. Febrina Liana (J11115520)
|
2. Idha Purwati Syam (J11115024)
|
9. Maudhy Mudrikah (J11115521)
|
3. Nurul Faizah (J11115023)
|
10. Muh. Pachril Pikri (J11115522)
|
4. Indah Riskallah (J11115027)
|
11. Azka Asfarinda (J11115344)
|
5. Nurbayti (J11115329)
|
|
6. Kahfi Iczanul Iman (J11115340)
|
|
7. Erwin Gunawan
(J11115512)
|
BAGIAN
ORAL
BIOLOGI
FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penyusun
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan
tentang pengambilan sampel.
Adapun laporan ini
telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Untuk itu penyusun tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam pembuatan laporan ini
Namun tidak
lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada penyusun sehingga penyusun dapat memperbaiki laporan ini.
Makassar, 25 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................,..............................1
1.2 Tujuan Praktikum..................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................3
2.1 Isolasi.....................................................................................................3
2.2 Pengenceran............................................................................................
2.3 Medium BHIA........................................................................................
2.6
Bakteri.....................................................................................................
BAB III PROSEDUR KERJA....................................................................15
3.1 Alat dan
Bahan...............................................................................
3.2
Prosedur.........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................21
BAB V PENUTUP......................................................................................
5.1 Kesimpulan....................................................................................23.
5.2 Saran..............................................................................................23
Daftar Pustaka............................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mikroorganisme
merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat secara langsung atau
dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri,
virus, candida, dan protozoa.
Mikroorganisme berukuran sangat kecil oleh karena itu
informasi yang dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap
individu itu terbatas.
Pengamatan
sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan sebagainya
dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan
ini disebut pengamatan makroskopi. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas,
bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
Prinsip
dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metodetuang (pour
plate), metodegoresan (streak plate), metode miring (slant culture),
danmetodetegak (stab culture).
Praktikum
kali ini kami semua menggunakan
medium BHIA ( Blood Heart Infusion) adalah medium pemulihan yang biasa dgunakan
sebagai pelengkap SAB agar. BHIA berisi cycloheximide. BHIA adalah media yang
membantu dalam pemulihan patogen oportunistik dan dimorfik.
1.2 Tujuan
Praktikum
Tujuan
praktikum kali ini yaitu untuk membuat
isolasi pada sampel mikroorganisme daerah stomatitis dengan konsentrasi sampel
yang berbeda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolasi
A. Pengertian
B. Metode Isolasi
2.1 Pengenceran
A.
Tujuan
Mendapatkan Koloni yang mudah dihitung (30-100) dan
mengkalkulasi jumlah mikroba yang ada pada sampel.
B.
Prosedur
Pengenceran
1. Ambil
spoit steril
2. Letakkan
syringe pada botol vial
3. Ambil
1ml larutan sampel
4. Tambahkan
sampel ini pada tabung reaksi. Volume tabung reaksi ini sekarang 10ml. Ini
disebut pengenceran 10-1
5. Homogenkan
larutan
6. Ambil
spoit yang baru, ambil 1ml sampel dari tabung reaksi pengenceran 10-1
(tabung reaksi 1) dan tuang ke tabung reaksi 2
7. Homogenkan
larutan. Ini disebut pengenceran 10-2
8. Ulangi
langkah-langkah tersebut, ambil 1ml dari larutan yang diencerkan dan tambahkan
9ml pelarut pada tabung reaksi berikut
Jika 6 tabung
reaksi yang tersedia, larutan yang diencerkan terakhir disebut 10-6 (
1 banding 1,000,000 )
2.2 Medium BHIA
A. Pengertian
BHIA
( Blood Heart Infusion) adalah medium pemulihan yang biasa dgunakan sebagai
pelengkap SAB agar. BHIA berisi cycloheximide. BHIA adalah media yang membantu
dalam pemulihan patogen oportunistik dan dimorfik. Penicilin dan streptomisin
dapat dimasukkan dalam menghambat kontaminasi bakteri. Banyak jamur dimorfik
mengembangkan bentuk-bentuk jaringan mereka di 37 °C pada media ini. BHIA tidk
digunakan unutk kulit rambut atau kuku ...
B. Komposisi
·
Calf brain infusion 200.0 g
·
Beef heart infusion 250.0 g
·
Peptone 10.0 g
·
Glucose 2.0 g
·
Sodium chloride 5.0 g
·
Disodium phosphate 2.5 g
·
Agar 15.0 g
·
Distilled water 1 liter
2.3 Bakteri
Bakteri terbagi dua
yakni bakteri aerob dan bakteri anaerob. Frekuensi isolasi bakteri aerob yang
bersamaan dengan bakteri anaerob seringkali dikutip sebagai bukti bahwa bakteri
anaerob hanya terdapat karena adanya bakteri aerob. Kebanyakan penelitian menunjukkan
bahwa sedikitnya sepertiga sampai setengah jumlah infeksi yang melibatkan
bakteri anaerob menghasilkan flora anaerob saja, sedangkan sisanya campuran
dengan bakteri aerob.
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
·
Alat
1. Hand
sprayer + alkohol 70%
2. 2
bunsen + spiritus + korek api/LAF
3. Lap
halus
4. Lap
kasar
5. Kamera
digital
6. 5
tabung raksi +kapas+ rak tabung
7. Botol
vial berisi sampel
8. 5
cawan petri
·
Bahan
1. Masker+
hand-scoen steril
2. Spoit
1 ml dan 10 ml
3. Air
suling 45 ml
4. Medium
BHIA 9 ml (spoit)
3.2 Prosedur
1.
Pengarahan praktikum II
oleh seorang asisten
2.
Pembuatan medium agar
(BHIA)
3.
Bersihkan meja
praktikum dengan lap kasar bersih, kemudian sterilkan dengan menggunakan
handsprayer berisi alkohol 70% dan lap halus bersih.
4
Ambil botol vial dari incubator
5
Nyalakan 2 buah bunsen,
gunakan masker, kemudia hand-scoen steril
6
Ambil air suling
sebanyak 9 ml, ukur dengan menggunakan spoit 10 ml
7
Ambil 5 buah tabung
reaksi, isi dengan air suling masing-masing 9 ml
8
Beri label/tanda pada 6
buah spoit 1 ml
9
Ambil 1 ml sampel dari
botol vial, kemudian masukkan ke dalam tabung I, homogenkan.
10 Ambil
1 ml dari tabung I, kemudian masukkan ke dalam tabung II, homogenkan
11 Lanjutkan
prosedur sampai tabung tabung V dengan spoit berbeda, homogenkan
12 Ambil
1 ml sampel dari setiap tabung dengan menggunakan spoitnya masing-masing,
kemudian masukkan ke dalam 5 cawan petri
13 Tuang
medium BHIA steril sebanyak 8-10 ml ke dalam cawan petri
14 Homogenkan
cawan petri dengan goyangan membentuk angka 8
15 Setelah
5-10 menit, kemudian BHIA akan memadat
16 Bungkus
cawan petri dengan kertas, beri label kelompok
17 Inkubasi
dalam inkubator bersuhu 37oC selama 1x24 jam
BAB IV
PEMBAHASAN
Tahap
isolasi pada bakteri stomatitis
ini dimulai dari pembuatan medium BHIA
dimana medium BHIA digunakan
sebagai tempat isolasi bakteri yang mengandung nutrisi
untuk pertumbuhan bakteri . Sebelumnya cawan petri yang akan digunakan
disterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi adalah
suatu proses untuk membunuh atau memusnahkan semua mikroorganisme atau jasad
renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi
mikroorganisme atau jasad renik yang dapat berkembvang biak. Sterilisasi harus
dapat membunuh mikroorganisme atau jasad renik yang paling tahan panas yaitu
spora bakteri.Selanjutnya di adakan kegiatan desinfeksi daerah sekitar tempat kerja dengan
menyemprotkan alkohol 70%. Setelah itu, nyalakan bunsen, gunakan masker dan hand-scoen steril. Kemudian ambil alat dan bahan lalu letakan diatas
meja.
Selanjutnya yaitu pengenceran, dekatkan
bunsen dan botol vial berisi sampel
dan medium transport yang telah diinkubasi selama 1x24 jam. Sampel yang
bercampur dengan medium akan terlihat berwarna hitam keruh. Ambil 1 ml sampel
pada botol vial kemudian pindahkan kedalam tabung reaksi 1 yang sudah berisi 9
ml aquadest ini dinamakan pengenceran 10-1. Kemudian ambil lagi 1 ml
sampel pada tabung reaksi 1 dan pindahakan ke tabung reaksi 2 yang sudah berisi
9 ml aquadest, ini dimanakan pengenceran 10-2. Lakukan terus hal tersebut
hingga tabung reaksi ke 5. Pengenceran sampel ini harus dilakukan
dengan kondisi asepsis dan pengukuran yang tepat untuk
menhindari adanya kontaminasi dari luar dan hasil sesuai dengan yang
diharapkan.
Setelah
pengenceran selesai, saatnya isolasi bakteri kedalam cawan petri. Metode yang
digunakan yaitu agar tuang jadi sampel dimasukan kedalam capet setelah itu
masukan medium BHIA yang masih cair, kemudian homogenkan capet dengan membentuk
angka 8 diatas meja. Setiap tingkat pengenceran masing masing dimasukan kedalam
5 capet yang berbeda. Sampel yang dimasukan 1 ml dan medim yang digunakan 10
ml. setelah 5-10 menit medium akan memadat kemudian bungkus menggunakan kertas
dan beri label kelompok serta keterangan konsentrasi sampel. Masukan capet yang
sudah dibungkus kedalam inkubator dengan suhu 37 derajat celcius kemudian
inkubasi selama 1x24 jam.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Isolasi
adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam
suatu medium buatan. Dilakukan pengenceran
sebelum isolasi bertujuan untuk mendapatkan koloni yang mudah dihitung (30-100)
dan mengkalkulasi jumlah mikroba yang ada pada sampel.
Dalam isolasi kali ini medium yang digunakan adalah medium BHIA yang berfungsi
memberikan nutrisi pada bakteri untuk pertumbuhannya. Metode isolasi yang
digunakan adalah metode agar tuang dimana sampel dihomogenkan dalam cawan petri
dengan medium yang masih cair. Tingkat konsentrasi pengenceran yang kami
lakukan yaitu 10-1 sampai 10-5.
5.2
Saran
Demikian laporan ini dibuat, penulis sadar
akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan
dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan
kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa
lebih baik lagi. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada segala pihak yang
telah membantu hingga laporan ini dapat diselesaikan.
Daftar
Pustaka
1. Djidenatsir,
Sartini. Dasar-dasar mikrobiologi farmasi. Makassar:Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin;2013
2. Basic
practical biology- A Manual, SGM 2006, p40, spencers wood
3.
Ochei J, Kolhatkar A.
Medical Laboratory Science. Theory and Practice. 10th ed. New Delhi; 2008. Hal.
1060.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar