Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan
dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna pengganti diskusi laboratorium biofarmasi.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan teman teman, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang system urinaria dari
berbagai sumber informasi, referensi dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Hasanuddin. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Pekanbaru,
Desember 2014
Penyusun
Azka Asfarinda
(N11114510)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang.............................................................................. 1
1.2.
Rumusan masalah...................................................................... 1
1.3.
Tujuan........................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian........................................................................................ 2
2.2.
Susunan sitem urinaria.................................................................. 2
2.3.
Sistem eksresi .................................................................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1.
Simpulan...................................................................................... 11
3.2.
Saran kritik .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tubuh
manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah
kinerjanya.Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap
organ secara terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem
urinaria atau pengeluaran cairan. Sistem urinaria memiliki peranan
penting bagi tubuh.Sistem ini memberi sejuta fungsi tersendiri bagi manusia
khususnya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Dalam
makalah ini dirumuskan beberapa item yang akan dibahas diantaranya sebagai
berikut :
Fungsi ginjal
Filtrasi glomerulus
Fungsi tubulus
Fisiologi ureter
Proses berkemih dan hal-hal yang
mempengaruhi
1.3
TUJUAN
1. Untuk memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi yang diberikan oleh Bpk. Ali Harokan
S.Kep, Ners
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui
fungsi dari ginjal
3. Agar mahasiswa mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi proses berkemih.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Urinaria adalah suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat–zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat–zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh.
2.2 SUSUNAN SISTEM
URINARIA
2.2.1
Ginjal
GINJAL
terletak pada dinding posterior abdomen terutama di daerah lumbal, dsebelah
kanan dan dikiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal,
dibelakang peritonieum, dan karena itu diluar rongga peritonieum .
Dua
ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital,
seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh.Kerja
organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar
kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi
saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik.
Jika
ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti
hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang
mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.
Fungsi
dan struktur ginjal
Ginjal
adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai
penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang
merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar
200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan
ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang
mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan
disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda
berkemih.
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi
atau sampah tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari
makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan
untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan,
sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika
fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu
pula dan terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai
manifestasi gangguan terhadap tubuh.
Protein sangat dibutuhkan untuk
membangun semua bagian tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku.
Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar ke urin (bocor) bila unit
penyaring ginjal – glomerulus – sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung di dalam
urin, disebut dengan albumin.
Mengenal
struktur ginjal
Ginjal
memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring.Proses penyaringan
terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap
ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh
darah kecil-kecil, kapiler yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran
yang kecil, yaitu tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali
menerima gabungan antara zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme
yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan ‘memilih’ zat-zat kimia yang masih
berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke
peredaran darah dan mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara
demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.
Letak
dan tampilan
Terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang,
jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan,
dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Selain membuang sampah-sampah yang
sudah tidak terpakai lagi, ginjal juga berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil
tiga hormon penting, yaitu:
Eritropoietin
(EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah (eritrosit)
Renin, membantu mengatur tekanan
darah
Struktur
Ginjal
Ginjal
terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu
tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian
medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papila renalis.Garis-garis yang terlihat pada
piramid disebut tubulus.Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus
proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
Bagian
Ginjal
1) Jaringan Ikat Pembungkus
Fasta Renal
:
Pembungkus terluar.
Lemak Perirenal
: Jaringan adipose yang terbungkus Fasia
Ginjal.
Kapsul Fibrosa
: Membran halus transparan yang
langsung membungkus Ginjal.
2) Hilus adalah
tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
3) Kaliks adalah
Organ atau rongga berbentuk mangkok.
4) Papilla renalis
adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5) Sinus Ginjal
adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6) Pelvis Ginjal
adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7) Parenkim Ginjal adalah jaringan
ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal, Medula terdiri dari piramida
ginjal dan papila.Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
8) Lobus Ginjal terdiri dari satu
piramipa ginjal.
9) Ureter adalah
fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Fungsi Ginjal terdiri dari :
·
Ginjal memegang peranan penting
dalam pengeluaran zat-zat toksis.
·
Mempertahankan suasana keseimbangan
cairan.
·
Mempertahankan
keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
·
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
·
Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
·
Pengaturan
konsentrasi ion-ion penting.
·
Menghasilkan
hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
·
Pengatur
produksi Sel Darah Merah.
·
Pengatur tekanan darah
2.2.2 Fisiologi Ureter
Ureter adalah saluran fibromuskular
yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2
saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria). Lapisan dinding
ureter terdiri dari :
·
Dinding luar
jaringan ikat (jaringan fibrosa)
·
Lapisan tengah lapisan otot polos
·
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Ureter
terdiri dari dua saluran masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria), panjangnya 20-30cm, penampang 0,5 cm dan mempunyai tiga
jepitan sepanjang jalan. Piala ginjal berhubungan dengan ureter pada
waktu ureter menjadi kaku melewati pinggir pelvis dan pada waktu ureter melewati
kandung kemih.
Lapisan
dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali untuk
mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih.Bagian ujung atas pelvis ginjal
(pelvis ureter) melebar membentuk corong dan terletak dalam hilus ginjal menerima
kaliks mayor.Uretra keluar dari hilus ginjal berjalan vertical kebawah di
belakang peritoneum parietal dan melekat pada muskulus psoas yang memisahkannya
dengan prosesus transverses vertebra lumbalis.
Lokasi
Ureter :
1. Pars abdominalis ureter
2. Pars pelvis ureter
3. Ureter pada pria
4. Ureter pada wanita
5. Pembuluh darah ureter
6. Persarafan ureter
2.2.3
Fungsi Tubulus
Tubu;us
Proksimal Konvulta
tubulus
ginjal yang langsung berhubungan dengan kabsula bowman dengan panjang 15mm dan
diameter 55 um. Bentuknya berkelok-kelok berjalan dari korteks kebagian mendula
lalu kembali kekortex sekitar 2/3 dari natrium yang terfiltrasi akan diabsopsi
natirum akan mengurangi pengeleluaran air dan natrium. Hal ini dapat mengganggu
pengeceran dan pemekatan urine yang normal.Lebih dari 70% kemungkinan kalium
diaebsopsi dan dengan mekanisme rtansfort aktif terpisah dari teabsorpsi
natrium.
Tubulus
Distal Konvulta
bagian
ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh dari
kapsula bowman, panjangnya 5mm. tubulus distal dari masing-masing nefron
bermuara kedektus koligentis yang panjangnya 20mm. Masing-masing dubtus
koligens berjalan melalui kortex dan mendula ginjal bersatu membentuk suatu
duktus yang berjalan lurus dan bermuara pada duktus belimi, seterusnya menuju
kalikis minor kekaliks mayor dan akhirnya mengosongkan isinya kedalam pelvis
renalis pada apeks masing- masing piramit mendula ginjal. Panjang nefron
keseluruhan ditambah dengan duktus koligentis adalah 45-65mm. nefron yang
berasal dari glomerulus korteks mempunyai ansa Henle yang memanjang kedalam
piramit medulla.
Ansa Henle
Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian
tebal turun (pars asendens), bagian tipis (segmen tipis) dan bagian tebal naik
(pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai gambaran mirip dengan tubulus
kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran mirip
tubulus kontortus distal.Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip
pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis
sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga sitoplasmanya lebih jelas
terlihat.Selain itu lumennya tampak kosong.Ansa henle terletak di medula
ginjal. Fungsi ansa henle adalah untuk memekatkan atau
mengencerkan urin.
2.2.4 Vesika Urinaria (Kandung
Kemih)
Kandung kemih terletak dibelakang
simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Bagian
vesika urinaria terdiri dari :
Fundus, yaitu
bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
Korpus, yaitu
bagian antara verteks dan fundus.
Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
2.2.5 Uretra
Uretra
merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra
pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan
sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri
dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra
pria terdiri dari :
·
Lapisan mukosa
(lapisan paling dalam)
·
Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak
dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi
sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh. Lapisan uretra
wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan spongeosa,
Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
2.3 SISTEM EKSKRESI
Ekskresi adalah proses
pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa gas, air, dan
garam-garam mineral. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang
sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air,
garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.
2.3.1 Sifat fisis air kemih terdiri dari
:
a.
Jumlah ekskresi
dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) dan factor lainnya.
b. Warna : Bening
kuning muda, tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan
bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c.
Bau : Khas air kemih, bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d. Berat jenis : 1,015-1,020.
e.
Reaksi : Asam, bila lama-lama
menjadi alkalis juga tergantung dari pada diet.
2.3.2 Miksi
Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus → pengosongan kandung kemih.Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.
2.3.3
Mikturisi
·
Kencing
·
Peristiwa pembuangan
urin yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih.
·
Keinginan untuk
buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung kemih.
·
Merupakan gerak
reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persarafan
yang lebih tinggi dari manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari
uraian yang dibahas dalam makalah diatas maka kami menarik beberapa kesimpulan
diantaranya :
Urinaria adalah suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat – zat yang
tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
Susunan Sistem Urinaria terdiri dari
: ginjal, ureter, cvesika urinaria (kandung kemih), uretra.
Ekskresi adalah proses
pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa gas, air, dan
garam-garam mineral.
Fungsi Urinaria
adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh
tubuh kita.Sisa tersebut
dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun
lainnya.
3.2 Saran dan Kritik
Dalam
penyusunan makalah ini, mungkin pembahasanya masih terdapat kekeliruan dan
kesalahan, oleh karena itu masukan dan saran sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul
H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Salemba
Medika : Jakarta
Budiyono, Setiadi. 2011. Anatomi
Tubuh Manusia. Laskar Aksara : Jawa Barat
Drs. H.
Syaifuddin, B.Ac. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC : Jakarta
Ganong, William
F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2006. Buku Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia : Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Syaifuddin.2006. Anatomi Fisiologi
untuk Mahasiswa Keperawatan.Kedokteran.EGC : Jakarta
Syaifuddin.2011. Anatomi Tubuh
Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar