A. Pengenalan
Pantai Pangandaran
Pantai pangandaran terletak di daerah ciamis jawa
barat. Pantai ini juga menyimpan sejuta keindahan selain lautnya yang indah
pantai Pangandaran juga mempunyai Ombak yang cukup bagus Dan Pasir putih yang
indah. Maka tak heran banyak turis manca negara mendatangi
pantai Pangandaran , Pantai ini juga sering di datangi karena ombaknya yang
cukup besar sangat bagus untuk kegiatan Selancar, Skyboat, Dll.
Lokasi Pantai Pangandaran terletak di
Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kelebihan
pantai Pangandaran selain airnya yang jernih, Pasir putih yang indah, Ombaknya
yang cukup besar, Kita juga bisa melihat Sunset saat matahari terbit, pantai
ini juga menyimpan Sejarah tentang adanya penunggu laut selatan yang di sebut
Nyi Roro Kidul dan mitos yang beredar di masyarakat, Jangan sekali-kali memakai
baju berwarna hijau ke Pantai ini karena bisa mengancam keselamatan dan bahkan
nyawa orang yang memakai baju berwarna hijau.
Selain
itu juga tedapat Cagar alam, Situs budaya Goa-goa dan hasil laut yang melimpah,
yang menjadikan para penduduk sekitar memanfaatkan semua hasil laut dengan
menjadi nelayandan kebanyakan masyarakat sekitar mata pencahariannya sebagai
Nelayan, karena selain hasil lautnya bisa di jual langsung ketempat pelelangan
nelayan juga bisa mengawetkan hasil tangkapan dengan pengasinan (Dijadikan asin) dengan proses
penggaraman.
Masyarakat
pangandaran selain sebagai nelaya, Masyarakatpun memanfaatkan kehadiran
wisatawan dengan berjualan di sepanjang pantai Pangandaran. Masyarakat yang
kreatif membuat kerajinan-kerajinan tangan dari limbah kerang untuk dijadikan
barang-barang yang ekonomis dan bermanfaat sehingga menghasilkan nilai rupiah
yang dapat dijadikan Oleh-oleh atau buah tangan para wisatawan.
Perekonomian
masyarakat lebih maju karena terdapat nya masukan atau pendapatan, tidak hanya
itu masyarakat pantai Pangandaran memanfaatkan jasa-jasa pelayanaan seperti
adanya penginapan-penginapan, Hotel ,Perahu, Mobil Goes, Dan Jasa Toilet .
Besar
kecilnya pendapatan yang di dapat ini tergantung dari banyak tidaknya wisatawan
yang menggunakan jasa tersebut dengan membeli barang jualan masyarakat setempat.
Event
pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah
Festival Layang-Layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival)
dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan juni dan juli
Istilah pantai pangandaran ini memiliki 2 kata pantai
dan pangandaran. Pantai adalah tempat daratan
bertemu dengan lautan yang dihancurkan dan di bangun oleh gerakan (www.anneahira.com/PengertianPangandaran) pantai adalah : Sebuah bentuk geografis yang terdiri atas pasir dan
terdapat di daerah pesisir laut dan menjadi pembatas antara daratan dan pesisir
laut (www.NurulYogya.blogspot.com/2012/06) Pangandaran terdiri dari 2 kata yaitu pangan dan
daran yang artinya :Pangan adalah makanan dan daran adalah
pendatang. Jadi pangandaran adalah sumber makanan para pendatang (www.mypangandaran.com/Profil/Detail)
Akses dari Bandung, pengunjung dapat
menggunakan rute Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran. Jaraknya sekitar 236
kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun
Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.
Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute Yogyakarta – Cilacap –
Banjar – Pangandaran. Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus,
pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan
dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran. Akomodasi dan Fasilitas Di
kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang,
seperti areal parkir yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe,
tim SAR, pondok wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi
pariwisata. Di samping itu, di kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya,
seperti bank, ATM, money changer, restoran, warung makan, gedung bioskop,
diskotik, tempat penyewaan sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher
isi ulang pulsa, para sailing, serta sentra oleh-oleh dan outlet cinderamata.
B.
Sejarah Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran pertama kali dibuka dan ditempati oleh para nelayan suku
Sunda yang menjadi suku asli Jawa Barat. Para nelayan ini lebih memilih tinggal
dan menetap di daerah Pangandaran dikarnakan pantai ini memiliki gelombang
ombak yang cukup kecil jadi memudahkan untuk mencari ikan di laut. Kebanyakan
para nelayan ini adalah pendatang dari luar daerah Galuh (sekarng Ciamis),
biasanya para nelayan ini menyimpan perahu mereka disemenanjung (datarang yang
menjorok ke laut) oleh karena itu banyak sekali pendatang yang mengunjungi
Pangandaran ini dan menetap. Sampai akhirnya menjadi sebuah perkampungan. Kata
Pangandaran berasal dari 2 kata yaitu pangan dan daran, pangan artinya
makanan dan daran artinya pendatang jadi pangandaran adalah tempat pencaharian
para pendatang.
C. Objek wisata
pantai pangandaran
Pantai pangandaran adalah pantai yang
terletak di selatan pulau jawa, Indonesia,yang lebih kenal dengan sebutan
pantai selatan. Tempat yang di mitoskan sebagai tempat kerajaan nyi roro
kidul.+ tempat ini sangat cocok bagi anda yang ingin berlibur atau berwisata,karena
pemandangan yang indah dan tidak di miliki pantai –pantai lainnya karena
pangandaran memiliki tempat penginapan yang tradisional
,hotel,diskotik,pedagang yang menjual barang tradisional yang sudah menjadi
ciri khas lokasi pantai pangandaran ini.
Pangandaran memilik lokasi yang paling
indah di dunia yaitu GREENLAND,Greenland adalah tebing yang ada karena tetesan
air yang jatuh dari atas,dan warna airnya yang berwarna hijau,Greenland
terlihat sangat eksotis apalagi bagi anda yang sedang mencari inspiras dan ide
– ide. Pangandaran juga menyiapkan alat transportasi air bagi anda yang ingin
mengetahui lebih dalam lagi indahnya pantai pangandaran. Untuk memasuki daerah
pantai ini kita dkenai biaya Rp. 10.000 atau U$ 1.00 .
Di pantai pangandaran ini juga
menyediakan tour guide bagi anda turis dari luar Indonesia dan bahasa yang di
gunakan oleh para tour guide ini biasanya memakai bahasa inggris. Dan anda akan
melihat para nelayan yang sedang berangkat untuk mencari ikan dan pulang
mencari ikan dengan membawa hasil tangkapannya . kita bisa berbaur dengan
masyarkat asli pangandaran yang ramah dan baik hati. Pantai Pangandaran
merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Pangandaran (pemekaran dari
Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di
Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa
Barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut
AsiaRooms.
Objek
wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini memiliki berbagai
keistimewaan seperti:
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Dengan adanya faktok-faktor penunjang
tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang
beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda,
para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran. Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.
TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.000,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.700,-
f. BUS Kecil Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.000,-
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran. Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.
TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.000,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.700,-
f. BUS Kecil Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.000,-
D. Kebudayaan masyarakat pantai pangandaran
Sebagian besar masyarakat Pangandaran bermata pencaharian sebagai nelayan.
Masyarakat Pangandaran sangat menghormati dan menjaga serta memelihara warisan
nenek moyang mereka yang terdahulu. Sebelum masuknya islam ke tanah sunda
masyarakat pangandaran setiap tahunnya selalu mengadakan Hajat Laut. Setelah
ajaran islam masuk pun Hajat Laut masih tetap dilaksanakan. Menurut masyarakat
Pangandaran, Hajat Laut bukanlah bid’ah tetapi merupakan sebuah warisan
kearifan budaya local yang perlu untuk dijaga dan dilestarkan. Tetapi banyak
juga masyarakat dan para tokoh ulama berpendapat bahwa ritual Hajat Laut adalah
musrik. Melakukan suatu kegiatan diluar ajaran islam adalah bid’ah. Tetapi jika
kegiatan tersebut lebih membawa kebaikan dibandingkan keburukan maka bid’ah pun
diperbolehkan. Walaupun berbeda pendapat tetapi masyarakat pangandaran masih
bisa bersama dan hidup secara damai. Sikap gotong royong dan tamah ramah pun
jelas terlihat antara setiap masyarakat Pangandaran.
·
Kebudayaan
dan Kesenian yang ada di Ciamis Khususnya Pangandaran
Kebudayaan disuatu tempat dapat
dijadikan suatu ciri khas suatu daerah. Peran serta masyarakat yang berpengaruh
terhadap segala aspek kegiatan di wisata Pangandaran termasuk tradisi dan
keseniannya. Kebudayaan dapat berupa peradaban, kesenian, atau kecerdasan. Jika
kita telaah lebih dalam kebudayaan dan kesenian yang ada di Pangandaran, jelas
Pangandaran memiliki potensi budaya menarik yang bisa di andalkan. Seperti
tradisi among-among, tradisi hajat laut, panen raya, nutu dan sebagainya.
Kebudayaan masyarakat Pangandaran memeng sangat beragam dan memiliki potensi
budaya yang menarik, karena letak geografis Pangandaran yang berbatasan
langsung dengan Jawa Tengah menyebabkan akulturasi budaya sehingga menjadikan
Pangandarankaya akan budaya dan kesenian. Kebudayaan yang ada di masyarakat
Pangandaran yaitu Ronggeng Gunung, Wayang landung atau wayang golek, Kuda
lumping, Sintren, kentongan, kesenian Bebegig banyak sekali kebudayaan
masyarakat Pangandaran yang berbeda dengan daerahlain, separti pagelaran wayang
golek, telah terjadi proses akultirasi yang membedakan wayang landung di
Pangandaran dengan di Bandung.
Di Pangandaran sudah lebihVariatif
lagi karena sudah dicampuri gamelan Jawa. Musiknyapun berbeda, wayang landung
memeng diadaftasi dari beberapa idiom tradisi bentuknya diambil dari
orang-orangan sawah namun wanda dan rupanyadari wayang golek. Terbuat dari
jerami, eurih, kararas, dan janur. Wayang landung mudah dibuat oleh siapa saja,
murah pula biayanya karena terbuat dari unsure dedaunan yang ada disekitar
rumah, bentuknyapun menarik kerena memiliki tinggi 4 meter dengan bentuk wayang
golek. Memainkan wayang landung sama halnya dengan wayang golek, karena
tangannya diberi tuding bambu yang dipegang oleg seorang penari yang
memenggulnya. Kendati beratnya mencapai 25 Kg, namun pemanggulnya dapat
bergerak lincah untuk melakukan konfigurasi tari maupun berjalan jauh. Selain
kesenian asal Pangandaran yang patut untuk dilestarikan, meskipun kesenian
Bebegig selalu di sangkut pautkan dengan sifat mistik karena
tampilan-tampilannya yang seram. Tetapi denga wajah seramnya itu bebegig
dapat menarik perhatian masyarakat pencintanya. Para pembuat kedok atau topeng
bebegig pergi ke makam untuk menemukan suasana seram. Pengguna akan menyimpan
kedok bebegig di makam hingga tiga hari. Dari pemakaman umum itu ratusan orang
keluar dan berorak-orak keliling Desa. Bebegig akan ditinggalkan di makam
khusus setelah acara selesai, seni tradisi spektakuler karena melibatkan banyak
orang untuk orak-orakan. Selain itu masrarakat dari muda hingga tua meu
mengeluarakan uang sendiri sekitar Rp.250.000,- untuk membeli bebegig.
Selain kesenian landung dan bebegig,
tradisi Among-among adalah suatu tradisi masyarakat Pangandaran yang hampir
punah dan ditinggalkan oleh masyarakat Pangandaran. Tradisi amomg-among
merupakan sebuah kegiatan semacam do’a bersamayang dilakukan untuk suatu niat
namun dilakukan oleh sekelompok anak-anak Pangandaran. Amomg-among sendiri
merupakan sebuah rasa syukur yang diungkapkan oleh sebuah keluarga untuk
kebaikan anak kecilnya, biasanya acara ini biasanya di pmpin oleh seorang
Ustadz atau ustadzah yang dekat dengan anak-anak ataupun orangtua yang disegani
oleh anak-anak.
Hal unik dari among-among adalah
setelah berdo’a anak-anak ini dicipratkan air dengan menggunakan daun yang ada
di dalam mangkok atau wajan. Setalah itu semua anak-anak dibagi makanan.
Among-among tradisional biasanya makannanyapun khas sekal yauti seongok nas
yang di bubuhi urab ( rebus-rebusan sayuran yang ditaburi bumbu dari kelapa
atau dari sepotong telor bebek atau telor ayam ).
Jika kita melihai budaya ini, kita
tidak melihat jumlah makanan yang dibagikan, tetapi rasa kebersamaan dan
keikhlasan untuk berdo’a bersama anak-anak dan juga kegembiaraan yang didapat
anak-anak. Biasanya among-among ini diadakan jika member nama seorang anak,
ulangtahun seorang anak ataupun ketika anak selamat dari marabahaya.
Selain itu, tradisi hajat laut adalah
tradisi yang masih dipelihara dengan apik oleh masyarakat Pangandaran khususnya
para nelayan. Tradisi hajat laut adalah tradisi melarung sesajen kelaut lepas,
sebagai bentuk rasa syukur Kepada Tuhanyang telah memberikan nikmat yang tak
terhingga. Biasanya tradisi ini digelar setiap senin atau kamis terakhir di
bulan Muharam, sebelum acara puncak digelar biasanya sebelumnya diadakan acara
seperti kesenian tradisional, pancing pasiran, perahu dayung, perahu hias,
tangkap bebek di laut, belaran dan kirab dongdangdan sebagai kegiatan puncak
digealr kegiatan melarung dan tabur bunga.diakhir acara akan di tutup dengan
pentas seni. Alasan diadakannya acara syukuran nelayan tersebut amat sederhana,
yakni untuk memberikan persembahan berupa sesajian kepada penguasa pantai
selatan yang telah memberikan kemakmuran kepada para nelayan. Selama ini
hubungan dengan sesaji itu tujuannya bukan untuk di persembahkan untuk ratu
pantai selatan atau Nyi Roro Kidul, itu sebagai simbol saja. Para tokoh agama
di pangandaran menganggap bahwa hajat laut hanya sekedar syukuran saja, jadi
dalam melaksanakannya hajat laut tidak ada unsure kemusrikan. Masyarakat
Pangandaran berpendapat bahwa tradisi hajat laut sama sekali bukanlah hal yang bid’ah
karena menurut mereka sepantasnya kita menjaga, serta memelihara warisan nenek
moyang.
Prosesi hajat laut sebelum para
nelayan membawa sesajen ketengah laut, diadakan do’a terlebihdahulu
seperti pembacaan ayat sicu AL-Qur’an dan pembacaaan Yasin, setelah seluruh
rangkaian acara do’a selesai saat yang ditunggu-tunggu oleh para nelayan ini
pun tiba, sekitar pukul 12.00 jempana (sesaji) mulai diturunkan ke pinggir
laut. Beberapa sesaji yang berisikan kepala kerbau dan kambing untuk
dihanyutkan ke laut, satu - persatu jempana mulai dinaikan ke atas perahu besar
dan selanjutnya dibawa ke tengah laut, jempana tersebut satu-persatu
mulaiditurunkan dari perahu untuk kemudian ditenggelamkan, dengan
seketika para nelayan membawa ember dan berloncatan ke tengah laut untuk lebih
dekat dengan jempana utama. Setelah jempana dilempar dan perlahan tenggelam,
para nelayan berebur air laut di sekitar jempana itu tenggelam untuk seterusnya
diguyurkan ke perahu mereka. Konon dengan cara seperti itu diharapkan dalam
satu tahun kedepan para nelayan bisa mendapat keberkahan dengan hasil tangkapan
lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
a. Sejarah Ritual Hajat Laut
Pantai Pangandaran merupakan pantai selatan yang membentang dari pesisir
selatan Jawa Barat. Konon pantai selatan memiliki penguasa yang sudah dikenal
oleh banyak orang yaitu Nyi Roro Kidul. Pertamanya diadakan hajat laut ini
adalah bermaksud untuk memberikan sedekah atau sesajen kepada penguasa pantai
selatan yang mana telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat Pangandaran yang
mana telah mengambil kekayaan yang berada di pantai selatan. Setiap tahun
masyarakat Pangandaran mengadakan Acara Hajat Laut sebagai rasa syukur atas
kenikmatan yang telah diberikan.
b. Ritual Hajat Laut
Pertama-tama para nelayan menyiapkan beberapa jampan (sesaji) terlebih
dahulu. Isi dari sesaji ini berupa kepala kerbau dan kepala kambing. Biasanya
kerbau dan kambing di beli para nelayang dengan penggalangan dana dari
masyarakat Pangandaran. Setelah sesaji siap, para tokoh ulama dan masyarakat
Pangandaran mengadakan doa bersaman terlebih dahulu dengan membacakan Yasin dan
Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an. Kemudian setelah doa selesai dibacakan inti dari
Ritual Hajat Laut pun tiba, beberapa nelayan membawa jampan ke pinggir laut.
Satu demi satu jampan dinaikan ke atas perahu. Setelah itu bebrapa nelayan
membawa jampan tersebut ke tengah laut kira-kira lima mil dari pesisir pantai
Pangandaran. Seluruh nelayan ikut dalam iring-iringan, mengawal perahu utama
yang membawa jampan. Perahu paran nelayan dihias sedemikian rupa dan warna
serta menambahkan ornament-ornamen tertentu yang dapat menarik perhatian.
Perahu hias ini menjadi daya tarik para wisata yang melihat Ritual Hajat
Laut. Setelah sampai di tengah laut, satu persatu jampan pun di tenggelamkan.
Para nelayan terjun ke laut sambil membawa ember untuk berebut air laut
disekitar jampan yang ditenggelamkan. Air ini apabila di guyurkan atau di
mandikan kepada perahu mereka dipercaya mendapatkan berkah selama satu tahun
kedepan dengan hasil tangkapan yang banyak dan berlimpah. Setelah prosesi
penurunan jampan selesai para nelayan kembali ke pesisir pantai. Acara Hajat
Laut biasanya di meriahkan dengan beberapa perlombaan seperti panjat pinang,
tangkap bebek di laut dan balapan penyu. Untuk hiburannya biasanya dimeriahkan
oleh kesenian tradisional Jawa Barat dan tarian-tarian tradisional.
c. Tujuan Hajat
Laut
Tujuan utama dari hajat laut ini hanya sekedar untuk bersyukur atas
kenikmatan dan karunia yang diberikan oleh Tuhan selama satu tahun. Dengan
diadakannya acara hajat laut ini meningkatkan tradisi dan kearifan budaya
local, meningkatkan dan mempererat tali persaudaraan antara para nelayan
khususnya di daerah Pangandaran. Selain dari itu acara hajat laut juga
bertujuan untuk menarik para wisatawan local maupun asing untuk berkunjung ke
Pantai Pangandaran.
·
Sikap
Pemerintah Terhadap Kebudayaan di Pangandaran
Pangandaran memilikim potensi budaya
yang sangat besar pengaruhnya terhadap daya tarik wisata, maka dari itu harus
ada penanganan khusus terhadap kebudayaan Pangandaran. Sangat disayangkan bila
pemerintah belum nengoptimalkan budaya sebagai potensi wisata Pangandaran.
Seharusnya pemerintah bisa menjual Pangandaran dari sisi budayayang juga bukan
hanya alamnya saja. Wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran saat ini hanya
menikmati alamnya saja, padahal di Pangandaran juga terdapat berbagai budaya
dan kesenian menarik yang bisa dijadikan potensi wisata. Sampai saat ini
Pangandaran terbuka di wilayah pantai barat yang baru selesai di renovasi
beberapa bulan lalu juga belum di manfaatkan secara optimal, sangat diharapkan
pemerintah bisa menggelar kesenian daerah di Pangandaran seminggu sekali
atau minimal sebulan sekali. Pagelaran secara rutin, selain memperkenalkan
budaya daerah juga bisa memperlihatkan budaya daerah, juga bisa melestarikan
dan membantunya untuk tetap eksis diantara pagelaran modern yang sedang
digandrungi saat ini.
Potensi budaya di Pangandaran harus
mendapatkan perhatian dari pemerintah. Banyak kebudayaan maupun tradisi yang
cukup menarik, dan jika kebudayaan tersebut di kembangkan akan manjadi sisi
lain yang menarik di Pangandaran.
Saat ini seni tradisional Indonesia
yang merupakan kekayaan intelektual terancam, diakui juga oleh Negara lain
sebagai kesenian aslinya, seperti kasus angklung, lagu rasa sayange, dan
terakhir Reog Ponorogo yang di klaim oleh Negara Malaysia. Pemerintah harus
singkil dan memberikan perlindungan terhadap seni tradisi Indinesia. Baik itu
dengan Undang-undang hak cipta maupun dengan semakin memperbanyak event-event
budaya di berbagai wilayah agar seni tradisi semakin terpublikasikan lebih luas
lagi. Disamping itu banyaknya kegiatan tersebut memberikan gairah kepada
seniman penggarapnya untuk menampilkan yang terbaik sekaligus meningkatkan daya
tarik wisata daerah.
·
Kebudayaan
Masyarakat Pangandaran Merupakan Salah Satu Daya Tarik Wisatawan
Pangandaran adalah salah satu objek
wisata yang cukup popular di masyarakat Indonesia maupun Manca Negara,
lokasinya di bagian selatan Jawa, masuk dalam wilayah kabupaten Ciamis Jawa
Barat. Untuk mencapau tempat ini hanya diperlukan waktu tidak lebih dari 2 jam
dari kota Ciamis, atau sekitar 5 jam dari Bandung. Selain itu letak geogarfis
Pangandaran strategis berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Wisatawan yang berkunjung
ke Pangandaran saat ini hanya menikmati alamnya saja, padahal Pangandaran juga
teradapat berbagai budaya dan kesenian yang menarik yang dapat dijadikan
potensi wisata. Salah satu penggerak pariwisata lokal Working Group (LWG)
Pangandaran menuturkan potensi di Pangandaran harus mendapat perhatian khusus
yang dapat menjadi sisi lain yang menarik dari Pangandaran dan dapat menarik
wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung ke Pangandaran. Contohnya saja
kesenian wayang landung, atraksi seni wayang landung yang baru seumur
jagunglangsung menuai prestasi. Sejak diciptakan awal Agustus 2007 oleh
seniman Ciamis, Pandu Radea. Seni helaran kreasi baru ini mampu
menjuarai dua event besar. Prestasi pertama yang diraih wayang landung yaitu
tampil sebagai 10 terbaik dalam kegiatan Parade Budaya Nusantara di Bali pada
September 2007, kegiatan prestisius tersebut diikuti oleh 50 peserta dari dalam
dan luar negeri. Saat itu wayang landung menjadi utusan dari kabupaten Ciamis
sekaligus mewakili Jawa Barat bersama kabupaten Sumedang. Kemudian pada event
Parade Kemilau Nusantara yang usai diselenggarakan pasa 25 November 2007, untuk
tingkat Jawa Barat yang diikuti oleh 24 kabupaten. Wayang landung sebagai juara
ke-2 setelah konntingen Cirebon yang menjadi juara pertama dengan kesenian
Burog-nya. Hal ini dapat dijadikan bukti bahwa kesenian dan tradisi yang ada di
Pangandaran tidak dapat dipandang sebelah mata, selain itu tradisi hajat laut
nelayan Pangandaran dapat menarik perhatian wisatawan asing. Hai ini dibuktikan
dengan diadakannya tradisi laut pada harikamis bulan Muharam ribuan nelayan,
warga, wisatawan lokal dan wisatawan asing memadati bibir pantai timur
Pangandaran, kedatangan mereka untuk menyaksikan hajat laut Pangandaran atau
tradisi melarung sesajen ke laut lepas.
E. Mitos
masyarakat pantai pangandaran
Bagi sebagian besar masyarakat
didaerah Jawa Barat, siapa yang gak tahu Pangandaran. Orang bilang Bali punya
pantai Sanur. Kalau Jawa Barat punya pantai Pangandaran. Selain pantai yang
nyaman untuk berenang, pengunjung juga dapat menikmati cagar alam yang masih
asli (masih alami/ dibiarkan apa adanya), pemandangan sunset dan sunrice yang
indah.
Namun dibalik keindahan pantai yang
terkadang membuat pengunjung yang berenang terlena dan lupa, mengintip
marabahaya yang bisa merenggut nyawa anda. Oleh karena itu sebaiknya bagi siapa
saja yang berenang di pantai Pangandaran tetap waspada, tenang dan berdoa
memohon keselamatan kepada Allah
Swt sebelum berenang.
Mayoritas Orang Bandung Yang Terkena
Musibah
Penulis sendiri tidak tahu alasan yang tepat
sehingga dapat mengatakan bahwa orang Bandung yang selalu kena musibah?? Bukan
nakut-nakutin. Ini semua berdasarkan kejadian-kejadian yang penulis lihat dan
alami. Gak ada salahnya memberitahu
atau sedikit menyarankan demi kebaikan orang Bandung yang berkunjung ke pantai
Pangandaran. Kebetulan penulis lahir dan besar dipesisir pantai Pangandaran.
Dan kebetulan juga
dulu waktu kecil (SD-SMA) penulis sering berenang di pantai. Jadi sering
mengetahui kejadian2 musibah yang terjadi dipantai tersebut.
Dulu apabila musim liburan sekolah
atau libur Hari Raya Keagamaan dan tahun baru, pantai Pangandaran selalu
dipenuhi oleh wisatawan2 domestik dari daerah Bandung, Tasik, Ciamis, banjar
dan sekitarnya. Biasanya pada saat2 liburan tersebut, tempat berenang dipantai
Pangandaran akan dipenuhi oleh pengunjung yang berenang. Nah sedihnya, setiap
tahun selalu ada saja orang yang meninggal terseret ombak. Jumlahnya terkadang
cukup banyak. Bisa mencapai lebih dari 5 orang tiap tahunnya yang meninggal. Mayoritas dari
orang yang meninggal tersebut adalah Orang Bandung.
Legenda/
Latar Belakang
Penulis pernah menanyakan kepada
beberapa orang tua (sesepuh) dan membaca tulisan2 yang melatar belakangi
kejadian tersebut. Mengenai kebenarannya sendiri Wallahualam, hanya Allah Swt yang maha tahu. Begini ceritanya. Pada jaman kerajaan dulu,
dikisahkan ada Raja Pajajaran yang memperistri wanita yang cantik dari kalangan
rakyat biasa. Konon katanya, wanita tersebut dijadikan selir raja. Atau istilah
jaman sekarang “istri
simpanan”. Dan yang namanya “istri simpanan” sudah tentu istri yang pertama
(sah) gak bakalan tahu.
Suatu ketika, si perempuan ini
mengandung. Sudah barang tentu bahagianya si wanita ini. Di beritahunya si Raja
Pajajaran bahwa dirinya sudah mengandung. Namun bukannya senang sang Raja. Justru sebaliknya, Raja
Pajajaran ini marah dan berbalik benci. Akhirnya diperintahkannya ke pengawal
kerajaan untuk membawa pergi jauh dan membuang si wanita ini ke hutan belantara
(biar dimakan macan dan
mati katanya)
Betapa hancur hati wanita ini,
dia menangis sepanjang hari. Akhirnya dengan penuh kepedihan dan kehancuran,
dia berjalan tanpa tentu arah tujuan. Sampai suatu hari, tanpa disadari dia
sudah berada dipesisir pantai selatan Laut Jawa. Lalu terbersit dibenaknya
untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan dirinya ke laut selatan. Biar
dirinya terbawa arus, dan tengelam, sehingga kepedihan hidupnya bisa segera berakhir. Namun dendam dihatinya kepada
Raja Pajajaran tetap membara.
Ketika dia akan berusaha bunuh
diri tersebut, rupanya Ratu Kidul melihat dan ikut prihatin dengan nasib wanita itu. Sampai akhirnya diutusnya
pengawalnya untuk menolong si wanita ketika akan bunuh diri.
Alkisah, akhirnya si wanita ini diangkat anak oleh Ratu
Kidul, dan diberi nama roro kidul. Diajarinya si wanita ini berbagai ilmu
kesaktian dan kanuragan, sehingga dia menjadi wanita yang sakti Mandraguna. Tak
lupa diberinya juga cewe ini daerah kekuasaan pesisir laut selatan. Konon,
Dendam kepada raja Pajajaran sampai saat ini tetap membara dan tidak pernah
padam. Bahkan dendam tersebut berimbas kepada anak, cucu, cicit keturunan Raja
Pajajaran.
Ratu Laut Selatan adalah sebutan yang pada
umumnya merujuk pada dua tokoh, yaitu Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul. Tokoh ini sangat populer di
kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya
penguasa lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) terutama dikenal oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan
yang menguasai pantai selatan ini.
Nyi Roro Kidul (juga disebut Nyai Loro
Kidul) adalah tokoh legendaris Indonesia yang sangat populer
di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra Hindia).
Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer di
kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Ia memiliki kuasa atas ombak
keras samudra Hindia dari istananya yang terletak di
jantung samudra. Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari
Dewa Kaping Telu. Ia mengisi alam kehidupan
sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi-dewi alam yang
lain.
Menurut kepercayaan, ia merupakan
pasangan spiritual para sultan dari Mataram dan Yogyakarta, dimulai dari Panembahan Senapati hingga sekarang. Ia juga menjadi
istri spiritual Susuhunan Surakarta. Pengamat sejarah kebanyakan
beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi
kekuasaan dinasti Mataram.
Keraton Surakarta menyebutnya sebagai Kanjeng Ratu
Ayu Kencono Sari.[1] Ia dipercaya mampu untuk
berubah wujud beberapa kali dalam sehari.[2] Sultan Hamengkubuwono IX menggambarkan pengalaman pertemuan
spiritualnya dengan sang Ratu; ia dapat berubah wujud dan penampilan, sebagai
seorang wanita muda biasanya pada saat bulan purnama, dan sebagai wanita tua di
waktu yang lain.[3]
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki anak angkat bernama Nyai atau Nyi Rara Kidul. Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau
dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada
di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu,
pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu,
Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung
Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna
hijau.
F. Perekonomian masyarakat pantai pangandaran
Pengaruh pantai pangandaran terhadap perekonomian
masyarakat sekitar, Pengaruh pantai pangandaran sangatlah besar karena selain
dari hasil laut yang melimpah membantu meningaktkan pendapatan masyarakat
pantai pangandaran yang sebagian besar sebagai nelayan
Adapun
dari pengunjung yang banyak mengunjungi pantai Pangandaran menjadikan para
pedagang sekitar pantai sangat terbantu dengan kehadiran Wisatawan karena
selain bisa menjual Makanan, Cendra Mata, Menyewakan Sepeda, Mobil Goes, yang
meningkatkan perekonomian masyarakat skekitar karena jika pengunjung
Pangandaran banyak maka perekonomian sekitarpun akan semakin meningkat dengan
begitu banyak banrang dagangan yang laku terjual oleh para pedangang pantai
pangandaran.
Dengan
adanya objek wisata pantai pangandaran yang semakin terkenal menjadikan
perekonomian sekitarpun semakin maju, dikarenakan penduduk bisa menjajakan
dagangan nya di sekitar pantai pangandaran selain itu juga kebanyakan
menyewakan penginapan seperti : Losmen, Dan Hotel disamping itu banyak pedagang
asongan yang ikut berdagang disekitaran Hotel.
Masyarakat
sekitar pantai pangandaran sebagian besar memanfaatkan pantai pangandaran
dengan cukup baik karena selain memanfaatkan hasil laut sebagaian nelayan untuk
mencari ikan, ada juga yang memanfaatkan dengan menyewakan Perahu, Skyboat, Dan
lain-lain. Selain itu juga dengan tangan masyarakat yang kreatif limbah kerangpun mereka sulap menjadi
cendra mata atau aksesoris yang indah yang menjadikan nilai ekonomi yang cukup
tinggi.
Untuk
melihat Pasir putih yang indah disediakan penyewaan perahu sebagai transportasi
untuk melihat pasir putih tepatnya yang berada di sebelah timur dari pantai
pangandaran jika di klarifikasikan sebagian besar mata pencaharian masyarakat
pantai pangandaran :
1) Sebagai Nelayan
Nelayan mencari ikan ke laut pada pagi dan sore hari dengan hasil yang banyak mereka bisa menjualnya ke pelelangan ikan (TPI) Ada juga sebagian nelayan yang menjadikan hasil tangkapannya sebagai ikan asin ataupun di konsumsi sendiri.
Salah satu ikan asin khas pangandaran yaitu ikan jambal roti.
Nelayan mencari ikan ke laut pada pagi dan sore hari dengan hasil yang banyak mereka bisa menjualnya ke pelelangan ikan (TPI) Ada juga sebagian nelayan yang menjadikan hasil tangkapannya sebagai ikan asin ataupun di konsumsi sendiri.
Salah satu ikan asin khas pangandaran yaitu ikan jambal roti.
2) Pedagang
Pedagang pantai pangandaran sangat bergantung pada wisatawan yang datang karena semakin banyak pengunjung maka penghasilan semakin meningkat , Seperti halnya Pakaian, Makanan, Aksesoris ataupun Cendra Mata lainnya yang kira-kira omset/harinya bisa mencapai 2jt/hari untuk pejual pakaian.
Pedagang pantai pangandaran sangat bergantung pada wisatawan yang datang karena semakin banyak pengunjung maka penghasilan semakin meningkat , Seperti halnya Pakaian, Makanan, Aksesoris ataupun Cendra Mata lainnya yang kira-kira omset/harinya bisa mencapai 2jt/hari untuk pejual pakaian.
3) Jasa Pelayanan
Jasa Pelayanan masyarakat pantai pangandaran bisa berupa menyewakan Sepeda, Perahu, Ataupun Mobil Goes yang sangat membantu wisatawan untuk mengelilingi dan melihat tempat-tempat wisata di sekitar pantai pangandaran, disamping itu tidak sedikit masyarakat yang menyewakan Penginapan, Atau Hotel yang sangat membantu bagi para wisatawan yang ingin berlibur dalam waktu yang cukup lama.
Jasa Pelayanan masyarakat pantai pangandaran bisa berupa menyewakan Sepeda, Perahu, Ataupun Mobil Goes yang sangat membantu wisatawan untuk mengelilingi dan melihat tempat-tempat wisata di sekitar pantai pangandaran, disamping itu tidak sedikit masyarakat yang menyewakan Penginapan, Atau Hotel yang sangat membantu bagi para wisatawan yang ingin berlibur dalam waktu yang cukup lama.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Eliana,
Luthfi. 2011. Pengaruh Pengunjung Pantai
Pangandaran Terhadap Peningkatan Ekonomi Para Pedagang. Sumedang.
·
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/08/pesta-laut-pangandaran.html (Sabtu, 6-12-14, 20:31 WIB)
·
http://uvibandperson.wordpress.com/2010/11/15/pangandaran-pananjung-tradisi-ritual-hajat-laut-pantai-selatan-dalam-sejarah/(Sabtu , 6-12-14, 20:53 WIB)
·
http://daerah.sindonews.com/read/2012/12/06/30/695074/nelayan-pangandaran-gelar-hajat-laut (Sabtu, 6-12-14, 20:59 WIB)
*lampiran
foto