PRC
Untuk Menyelamatkan
Pharmacy
Rescue Committee dengan tema diksarnya kali ini yaitu “Being human is a given,
keep our humanity is a choice”. Merupakan
slogan yang sudah pernah saya dengar. Maksud dari slogan ini juga
merupakan salah satu tujuan saya memilih
daftar menjadi anggota baru PRC yaitu memilih untuk menjadi manusia yang
menjaga kemanusiaan.
Pertama
saya tertarik dengan PRC, yaitu pada saat pengenalan UKM farmasi di pra resep
tetapi saya mendapatkan lebih banyak informasi mengenai PRC pada saat
sosialisasi UKM farmasi di acara PDKMF 2014. Banyak hal yang membuat saya
tertarik dan merasa cocok untuk masuk PRC. Terutama menjadi relawan, yang tidak
dibayar bukan karna tak bernilai tetapi tidak ternilai. Tepat saat selesai
acara PDKMF saya langsung mencari formulir untuk mendaftarkan diri.
Wawancara
untuk calon peserta diksar dimulai pada tanggal 14, tetapi saya mengikuti
wawancara pada hari terakhir tgl 21 dan satu hari itu saya menyelesaikan 3
wawancara sekaligus. Dari jam 4 sore sampai jam 10 malam. Pewawancara saya
yaitu kak ismul saat tes keorganisasian, kak viros saat tes kepribadian dan kak
ismul lagi saat tes loyalitas. Kaka kaka yang menjadi pewawancara adalah orang
yang sudah sepenuhnya ikhlas untuk menolong org lain dan saya belajar banyak
dari beberapa pertanyaan mereka.
Yang
mendampingi tes binjas saya yaitu kak abdillah, tesnya terdiri dari push up,
sit up dan back up satu set. Saya mendapatkan skor yang lumayan tinggi. Tetapi
saat satu hari sebelum pengumuman entah dengan aslasan apa saya , indev, indar
dan dias diminta utuk tes ulang binjas. Indev menyerah ikut tes ulang, jadi
hanya kami bertiga yang tes ulang. Padahal sakitnya badan belum hilang
sedikitpun.
Saat
hasil tes keluar, saya aga ragu untuk lulus karna banyak sekali yang mendaftar
baik angkatan 2014 maupun 2013 bahkan 2012. Tapi saat melihat postingan daftar
nama yang lulus ke indor, Alhamdulillah kalo tidak salah baca ada nama azka asfarinda. Dan saya bersyukur diberi
kesempatan untuk masih menjadi calon anggota PRC dan melakukan tes tahap
selanjutnya yaitu tes binjas.
Materi
indoor dimulai pada tanggal 29 maet, di lab fitokimia. Materi pertama Bontani
dan Zoologi, materi kedua Navigasi materi ketiga sejaran dan arti lambing PRC.
Saya merasa rugi tidak materi mendapatkan materi indoor dikarnakan kurang enak
badan. Dan Alhamdulillah kaka masih memberi kesempatan untuk presentasi bagi
yang tidak mengikiuti materi. Materi dilanjutkan pada tanggal 3 april di BEM,
materi kempat yaitu komunikasi lapangan, materi kelima Survival, materi keenam
managemen bencana dan teknik pencarian korban, materi ketujuh PPGD materi
kesembilan Role of PRC inSupporting Health Care To Serve.
Untuk
peserta diksar wajib melalukan binjas sebanyak 6 kali. Binjas terdiri dari lari
keliling unhas, dan set yang terdiri dari push up, sit up, back up. Satu set
binjas berjumalah 13 kali. Saat binjas pertama badan saya kaget karna akhir-akhir
ini jarang olahraga, semua badan terasa sakit, tapi tidur makin nyenyak. Binjas
selanjutnya badan mulai terasa ringan, tapi tidur tetap nyenyak. Dan pada binjas
ke 4 dan ke 5 akhirnya kuat bawa carrier keliling unhas. Pertma saya mengeluh
kenapa harus binjas sampe 6 kali dan jumlah setnya bertambah ternyata itu
sangat bermanfaat saat pendakian.
Setelah
materi indoor dan binjas selesai, diumumkanlah nama-nama peserta diksar IV. Dan
Alhamdulillah lagi, kalo tidak salah baca ada nama azka asfarinda. Saya senang
namun aga sedih karna 2 teman angkatan
saya tidak lulus menjadi peserta diksar. Padahal mereka pernah mengikuti
materi dan binjas walaupun tidak lengkap. Saat pembagian kelompok, sepertinya
saya orang paling beruntung masuk ke kelompok 3 dan menjadi junior bawang dsna
karna hanya saya angkatan 2014. Saya sekolompok dengan kak nini, kak cani, kak
tami, kak aul, kak fajrin, kak malvin. Ditambah lagi kaka pembimbing kami kak
eja yang super baik dan paling sabar.
Tibalah
saat packing untuk persiapan mendaki dihari jumat pagi. Awalnya saya agak ragu
untuk ikut karena meninggalkan 2 praktikum, lab farfis dan lab farmakognosi.
Tapi kapan lagi bisa jadi anggota PRC kalo bukan sekarang. Saya memutuskan
ikut, saya mempersiapkan barang barang yang perlu dibawa, malam jumat saya
pergi meminjam barang yang masi kurang dan membeli beberapa barang dan makanan
yang diperlukan.
Sebelum brangkat menuju lembah loe sebagai
tempat diksar, saya berkumpul ditaman BEM dengan peserta diksar, kakak-kakak
PRC, dan partisipan. Kami bedoa bersama untuk keselamatan perjalan selama 3
hari dan doa dimpin langsung oleh kordinator lapangan kanda fachril thohari.
Kami berangkat menggunakan truck pasir, dan sialnya ditengah perjalanan hujan
turun dan kami kebasahan karna terpalnya tidak dibentangkan dan kami kesulitan
mencari ponco karna hujan datang tiba tiba. Alhasil diperjalan baju, sepatu dan
yang lainnya basah. Sehingga kami kedinginan sebelum sampai dimalino.
Tibalah
kami dimalino tepatnya dikaki gunung bawakareang. Hujan berhenti tapi kami
masih kedinginan karna baju yang basah dan juga cuaca malino yang sangat
dingin. Kami istirahat shalat, dan langsung menuju lokasi diksar. Kami
berangkat pukul 5 sore dan hanya bisa menempuh perjalanan sampai posko 1 karna
sudah malam. Kami mendirikan tenda, makan, shalat dan tidur dipinggir jalan
bukit dekat sungai.
Pagi
harinya kami dihadiahi set dan kami
diminta untk resection dan kelompok terakhir mendapatkan hasil tembak
terkena zuonk harus membawa sampai bekas kita semua berkemah dsna. Dan
untungnya dikelompok 3 ada kak cani dan kak aul yang jago resection, akhirnya
kami selamat dari zonk tersebut dan menjadi kelompok pertma yang berangkat.
Diperjalan
banyak kendala seperti jalan terjal, licin, tanaman berduri, dll. Saya juga
cukup kaget karna perjalanan yang jauh sekali dan serasa tidak pernah sampai.
Tetapi untungnya kelompok 3 ada kak fajrin yang selalu semangat menjadi pembuka
jalan. kak malvin yang selalu sabar dmenjadi sweeper dan kak eja yang selalu
menyemangati dan membingbing kami. Ada juga kak nini yang selalu semangat dan
tidak pernah lelah, kak cani yang cepat lelah tetapi semangat menjadi
navigator, kak aul yang selalu melucu dan membuat kami tertawa, kak tami yang
selalu menyanyi ~PRC untuk menyelamatkan~ dan saya menjadi anak bawang saja.
Dan
akhirnya kelompok 3 menjadi kelompok pertama yang sampai ditallung dan
mendapatkan bonus berfoto ditallung walaupun kami mendapat juga bonus 2 set
ditambah 5 set wajib dari kaka riel karna terlambat dating. Kami meelanjutkan
perjalanan dan tidak lama sampailah kami dilembah loe yang ditutupi kabut dan
dikelilingi gunung juga banyak sapi dan ranjaunya. Kami sampai dilokasi jam 3 sore dan langsung
mendirikan tenda, memasak nasi, shalat dll.
Saat
sore hari kami melakukan simulasi korban bencana, ada yang menjadi tim awal,
tim evakuasi, dan tim medis. Simulasi berakhir dengan set karna kami melakukan
banyak kesalahan dan memang simulasi berjalan tidak lancer. Tibalah waktu malam
yang akan menjadi malam malam panjang, semua peserta sibuk membicarakan apa
yang akan terjadi di malam ini. kami dikumpul dan diberikan intruksi membuat
tandu dan kelompok yang jelek tandunya mendapatkan hadias set lagi. Tetapi
Alhamdulillah kelompok 3 selalu lolos dari set karna tepat waktu menyelesaikan
tandu dan juga tandunya kuat.
Jam
10 malam kami diberi kesempatan untuk tidur, memakai baju dan celana basah
bekas hiking. Jam 1 malam kami dibangunkan secara tiba-tiba dan disuruh membuat
bivak ditengah hutan dan kami tidur disana sampai jam 3 subuh. Saat itu adalah
malam paling dingin yang saya rasakan tetapi saya heran sempat tertidur padahal
situasi dan kondisi tidak mendukung.
Kami
dibanngunkan jam 3 subuh dan diminta membereskan bivak lalu kumpul didepan
tendan panitia dan mendapatkan hadiah set lagi. Tetapi ada juga hadiah lainnya
yaitu susu hangat dari kaka panitia. Agenda selanjutnya yaitu kami perkelompok
harus melakukan simulasi evakuasi korban menggunakan tandu tetapi melalui
berbagai medan yang penuh rintangan.
Yang
menjadi korban dikelompok 3 adalah kak tami yang sepertinya paling ringan, luka
yang dialami ceritanya luka patah tulang. Diposko pertama medan yang dilewati
berupa celah sempit teknik yang dibutuhkan yaitu memperhatikan posisi kepala,
leader memeriksa medan dan harus cepat mengambil strategi, kak arni dan
maghfira menghadiahi kami bertubi tubi set karna dingin, kesalalahan dan tidak fokus.
Posko ke dua yaitu posko tembok tinggi teknik yang diperlukan adalah mengangkat
korban setinggi mungkin dengan memperhatikan posisi luka dan kepala juga
dibutuhkan kerja sama yang baik. Diposko ke tiga yaitu posko gunung yang
memiliki medan naik dan turun yang lumayan curam. Teknik yang dibutuhkan yaitu
memperhatikan posisi kepala saat naik maupun turun dan juga leader harus bisa
mendeskripsikan medan kepenanandu dan membuat startegi. Posko ke 4 yaitu posko
gua sempit dimana kita harus mengevakuasi korban dengan cara tiarap dan hanya
kelompok 3 yang berhasil membawa korban menelusuri gua walaupun korban sudah
dalam keadaan meninggal karna terlalu lama berada didalam gua.
Ya
akhirnya malam panjangpun telah memendek karna matahari sudah mulai terbit
walaupun hanya cahayanya yang terlihat. Kami masih tetap dihadiahi set terus
menerus dan ditambah bonus dadar guling. Kami istirahat shalat dan bersih
bersih sejenak juga minum hangat bersama kaka kaka panitia.
Tiba
saat yang paling seru dan menegangkan yaitu pencarian nomor anggota. Dimana
kita pertamakalinya berkompetisi antar peserta untuk mendapatkan nomor anggota.
Pertama kita harus melewati rintangan gua sempit lalu berlari dilumpur, menaiki
bukit dan menembak tempat nomor peserta disimpan yang suda ditentukan masing
masing sudutnya. Nomor peserta tersembunyi ditempat tidak terduga ada yang
didalanm kotoran sapi, didalam lumpur, diatas pohon, dibalik semak, didalam
tanah, dibawah batu bahkan ada yang didepat pandangan. Saya menjadi orang ke 6
yang mendapatkan nomor peserta didalam tanah dengan nomor peserta:
PRC.04.0016.FF-UH
Setelah
semua peserta mendapatkan nomor pesertanya mulai dari 0001 – 0016 dan upacara
pun akan dimulai. Kak ismul sebagai Pembina upacara, kak mute sebagai protocol,
soalihin sebagai pemimpin upacara dan kak malvin sebagai pemimpin barisan.
Agenda utama upacara yaitu pemakaian slayer merah PRC kepada para peserta
diksar. Upacara berlangsung hidmat ditengah lembah yang diselimuti kabut sambil
menyanyikan lagu Indonesia raya, mars unhas dan mars farmasi. Juga diberi
kesempatan bersalaman dengan kaka kaka PRC. Upacara berakhir dengan foto dan
groupy bareng kaka panitia.
Setelah
itu kami membersihkan badan, shalat, sarapan dan membereskan tempat. Dengan
keadaan cuaca yang hujan gerimis kami melakukan perjalanan pulang, tetapi kali
ini kami pulang bersama sama. Saya melakukan perjalan pulang bersama kak tami,
kak auld an kak eja. Walapun kaki sudah lelah berjalan tetapi Alhamdulillah
akhirnya kami sampai juga dengan selamat. Dan setelah itu kami istirahat sejenak
dan bersiap bersiap untuk pulang.
Kami
pulang menggunakan truck pasir lagi, tetapi tidak terlalu dingin karna kami
sudah ganti pakaian kering yang dipinjamkan oleh kaka kaka panitia dan kami
menggunakan sb diatas truck. Perjalan terasa singkat karena jalanan lancar dan
saya tertidur. Akhirnya kami sampai didepan rektorat pada pukul 23.30. Semua
orang bergegas pulang dan cerita tidak berhenti sampai disini.